Month: Juni 2020

“Hal-Hal tentang Tuhan”

Sebagian besar rekan kerja Mike tidak tahu banyak tentang Kekristenan, dan mereka juga tidak terlalu peduli. Namun, mereka tahu Mike peduli tentang imannya. Suatu hari menjelang Paskah, salah seorang dari mereka mengungkapkan kebingungannya tentang asal mula hari raya itu dan bertanya kepada Mike, “Hai, Mike! Kamu kan tahu hal-hal tentang Tuhan. Apa itu Paskah?”

Melayani Anda Selama Masa Transisi

Sejalan dengan diperpanjangnya PSBB di Jakarta dan memasuki periode transisi menuju “kelaziman baru,” kantor kami akan kembali dibuka dan karyawan…

Alasan Kita Bersukacita

Di awal tahun ajaran baru, C. J. yang berusia empat belas tahun biasa turun dari bus sekolah setiap siang dan berjoget sembari menyusuri halaman rumahnya. Ibunya suka merekam dan membagikan video C. J. berjoget. C. J. berjoget karena ia menikmati hidup dan senang “membuat orang lain bahagia” lewat gerakan tubuhnya. C. J. juga menginspirasi orang lain untuk menari bersamanya. Suatu hari, dua petugas pemungut sampah sengaja meluangkan waktu di tengah kesibukan mereka untuk ikut berjoget dan bergoyang. Mereka bertiga menunjukkan betapa sukacita yang murni itu ternyata menular.

Kerendahan Hati Bukti Kebesaran Jiwa

Ketika Revolusi Amerika tanpa diduga berakhir dengan menyerahnya Inggris, banyak politikus dan pemimpin militer berniat menjadikan Jenderal George Washington sebagai raja yang baru. Seluruh dunia mengamati dengan bertanya-tanya apakah Washington akan tetap memegang teguh prinsip-prinsip kebebasan dan kemerdekaan ketika godaan meraih kekuasaan mutlak ada dalam genggamannya. Namun, Raja Inggris, George III, melihat realitas lain. Ia yakin, jika Washington dapat menahan diri dan menolak rayuan banyak orang untuk berkuasa serta kembali ke tanah pertaniannya di Virginia, maka ia akan menjadi “tokoh terbesar di dunia.” Sang raja tahu bahwa kesanggupan menolak daya tarik kekuasaan merupakan pertanda seseorang itu benar-benar berjiwa besar dan mulia. 

Butuh Diselamatkan

Aldi adalah seorang remaja yang bekerja sendirian di sebuah jermal, gubuk kayu yang didirikan di tengah laut untuk menangkap ikan. Lokasinya sekitar 125 kilometer dari lepas pantai Sulawesi, Indonesia. Suatu hari, angin kencang mengguncang gubuk itu hingga terlepas dari tiang-tiang penyangganya dan terhanyut ke laut. Selama empat puluh sembilan hari, Aldi terombang-ambing di lautan. Setiap kali ada kapal lewat, ia menyalakan lampu untuk menarik perhatian para pelaut, tetapi mereka tidak melihatnya dan terus melewatinya. Sekitar sepuluh kapal melewati remaja yang kekurangan gizi itu sebelum akhirnya ia diselamatkan.