Apakah Kita Berarti?
Beberapa bulan ini, saya sedang berkorespondensi dengan seorang anak muda yang mempunyai pemikiran mendalam tentang iman. Suatu waktu ia menulis, “Manusia tidak lebih dari titik-titik yang amat sangat kecil dalam perjalanan zaman. Apakah kita berarti?”
Menikmati Sukacita di Tengah Kesulitan
Kekuatan apa yang coba Anda andalkan di tengah situasi sulit? Mungkin kita telah mencoba berbagai kiat, strategi, dan langkah untuk tetap bertahan, sekalipun kita sudah tahu itu semua akhirnya tidak akan menopang kita selamanya?
Mengapa tidak datang terlebih dahulu kepada Yesus, yang mengetahui segala sesuatu tentang diri Anda—Anda yang membutuhkan kekuatan, damai sejahtera, dan hikmat untuk hari-hari yang tidak mudah…
Kamu Akan Berjumpa Lagi Dengannya
Kamar itu remang-remang dan hening ketika saya menarik kursi untuk duduk di sebelah tempat tidur Jacquie. Sebelum tiga tahun belakangan ini sahabat saya berjuang melawan kanker, ia sangat bersemangat. Masih jelas dalam ingatan saya bagaimana ia biasanya tertawa—matanya berbinar-binar dan wajahnya berseri-seri. Saat saya menjenguknya di ruang perawatan intensif, ia hanya diam terpaku.
Mulailah dengan Akhir
“Kamu mau jadi apa kalau sudah besar nanti?” Pertanyaan itu sering diajukan kepada saya ketika saya masih kecil. Jawabannya berubah-ubah. Jadi dokter. Pemadam kebakaran. Misionaris. Pemimpin ibadah. Ahli fisika (sebenarnya jadi MacGyver, tokoh TV favorit saya). Sekarang, setelah menjadi ayah empat anak, saya membayangkan betapa sulitnya nanti anak-anak saya menjawab pertanyaan itu. Kadang-kadang saya ingin berkata kepada mereka, “Ayah tahu kamu akan hebat dalam bidang ini!” Terkadang orangtua dapat melihat lebih banyak dalam diri anak-anak mereka ketimbang anak-anak melihat diri mereka sendiri.
Penghiburan yang Tak Terduga
Ayat yang tertulis pada kartu yang diterima Lisa rasanya kurang sesuai dengan keadaan yang sedang dihadapinya: ”Maka Tuhan membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa” (2Raj. 6:17). Aku sedang menderita kanker! pikirnya sambil kebingungan. Aku juga baru saja keguguran! Aku tidak membutuhkan ayat tentang pasukan malaikat.