Month: Januari 2021

Memandang Melampaui Masalah

Awan-awan melayang rendah, menutupi cakrawala dan membatasi jarak pandang hingga tinggal beberapa ratus meter saja. Waktu terasa berjalan lambat. Keadaan tersebut membuat hati saya gundah. Namun kemudian, menjelang siang, awan mulai menyingkir, dan saya pun melihatnya: Pikes Peak, puncak tertinggi dari Pegunungan Rocky dan penanda kota saya yang paling terkenal, yang diapit pada kiri-kanannya oleh deretan pegunungan. Senyum pun merekah pada wajah saya. Saya menyadari bahwa perspektif fisik kita—jarak pandang mata kita yang sebenarnya—ternyata dapat mempengaruhi perspektif rohani kita. Saya pun teringat kepada nyanyian pemazmur, “Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung” (Mzm. 121:1). Terkadang yang perlu kita lakukan hanyalah mengangkat mata kita sedikit lebih tinggi!

Mahkota Kertas

Setelah menikmati sajian istimewa di rumah saya, setiap orang yang hadir dalam pesta kami membuka bungkusan buah tangan mereka yang berisi aneka jenis permen, mainan kecil, dan konfeti. Namun, masih ada satu benda lagi–setiap orang mendapatkan sebuah mahkota kertas. Kami semua tidak sabar untuk memakainya, lalu tersenyum geli melihat penampilan kami masing-masing. Untuk saat itu saja, kami merasa menjadi raja dan ratu, meskipun kerajaan kami hanyalah ruang makan yang berantakan dan dikotori oleh sisa-sisa makan malam yang baru kami nikmati.

Buanglah

Ketika rumah tangga kakak laki-lakinya mulai bermasalah, Rebecca sungguh-sungguh berdoa agar keluarga mereka utuh kembali. Namun, akhirnya mereka bercerai. Kemudian kakak iparnya membawa anak-anak mereka pindah ke negara bagian lain, sementara sang kakak diam dan tidak berbuat apa-apa. Rebecca tidak pernah bertemu lagi dengan keponakan-keponakan yang sangat ia sayangi. Bertahun-tahun kemudian, ia berkata, “Karena aku mencoba memendam kesedihan ini sendiri, aku membiarkan akar pahit tumbuh dalam hatiku, dan itu menyebar ke keluarga dan teman-temanku.”

Allah bagi Mereka yang Terabaikan

“Terkadang saya merasa seolah-olah saya terabaikan. Padahal saya ingin sekali dipakai oleh Allah,” kata Ann, pegawai yang sedang merapikan ruang olahraga di hotel yang saya kunjungi. Lewat obrolan kami, saya mendapati bahwa ternyata kisah hidup Ann sangat luar biasa.