Tiuplah Trompetnya
“Taps” adalah lagu dari bunyi trompet yang dimainkan oleh anggota militer Amerika Serikat di penghujung hari atau dalam upacara pemakaman. Saya takjub ketika membaca lirik tidak resminya dan menemukan bahwa banyak dari bait lagu itu diakhiri dengan frasa “God is nigh” (Allah itu dekat). Entah sedang menyambut tibanya malam atau sedang berkabung karena wafatnya seseorang yang dikasihi, lirik tersebut menawarkan keyakinan yang indah kepada para prajurit bahwa Allah itu dekat.
Beriman Dalam Selimut Bencana
Kita pernah mengalami hari-hari ketika seluruh umat manusia di muka bumi seperti berada dalam lembah bayang-bayang maut akibat pandemi virus Corona (COVID-19). Menghadapi situasi tersebut, apa saja respons yang kita berikan dan pelajaran yang kita terima, supaya kita tetap beriman kepada Allah dalam selimut bencana apa pun di masa mendatang?
Kedalaman Kasih
Dylan McCoy, bocah lelaki berusia tiga tahun yang baru belajar berenang, sempat terjatuh ke dalam sumur batu sedalam dua belas meter lebih di pekarangan kakeknya gara-gara menginjak penutup sumur dari kayu yang sudah lapuk. Dylan berhasil bertahan dengan mengapung di atas air sedalam tiga meter sampai ayahnya datang menyelamatkannya. Pemadam kebakaran ingin menggunakan tambang untuk mengangkat anak itu, tetapi sang ayah yang begitu khawatir nekat menuruni dinding batu sumur yang licin untuk memastikan anaknya selamat.
Proses Pematangan
Pada awal pelayanannya yang akhirnya berlangsung lima puluh tahun di Cambridge, Inggris, Charles Simeon (1759–1836) pernah bertemu dengan gembala gereja tetangga, Henry Venn, dan anak-anak perempuannya. Setelah kunjungan itu, anak-anak perempuan Venn mengomentari sikap Simeon muda yang menurut mereka kasar dan terlalu percaya diri. Venn menanggapi dengan menyuruh anak-anak perempuannya memetik sebutir buah persik dari pohon. Ketika anak-anaknya bingung mengapa sang ayah menyuruh mereka memetik buah yang belum matang, Venn menjawab, “Ya, anak-anakku, buah ini sekarang masih hijau, jadi kita harus menunggu; tetapi dengan bantuan sinar matahari, dan jika rajin disiram, persik ini akan menjadi matang dan manis. Demikian juga dengan Tn. Simeon.”
Gaya Hidup Penyembahan
Ketika saya mengantre untuk mengambil sarapan di sebuah konferensi Kristen, sekelompok wanita memasuki ruang makan kami. Saya tersenyum sembari menyapa seorang wanita yang berdiri di belakang saya. Saat membalas sapaan saya, ia berkata, “Saya kenal Anda.” Sambil mengambil telur orak-arik, kami berusaha mengingat-ingat kapan kami pernah saling bertemu sebelumnya. Saya rasa ia salah mengenali saya.