Hikmat yang Kita Butuhkan
Ellen membuka kotak posnya dan menemukan sebuah amplop tebal yang dikirim oleh teman baiknya. Baru beberapa hari sebelumnya, ia menceritakan pergumulan yang dialaminya dengan teman itu. Karena penasaran, ia membuka bungkusan tersebut dan menemukan seuntai kalung manik-manik aneka warna dari tali rami sederhana. Pada tali itu terpasang sehelai kartu yang mencantumkan slogan, “Katakan dengan Sandi Morse,” dan pesan bijak yang tersembunyi dalam manik-manik kalung itu, yang berbunyi, “Carilah Kehendak Allah.” Ellen tersenyum sembari mengenakan kalung itu di lehernya.

Bukan Yatim
Dalam buku Fatherless Generation (Generasi Yatim), John Sowers menulis: “Dalam sejarah, belum pernah ada sebuah generasi yang mengalami begitu banyaknya ketidakhadiran yang disengaja dari seorang ayah seperti generasi sekarang ini, dengan 25 juta anak dibesarkan dalam rumah tangga bersama orangtua tunggal.” Saya sendiri tidak akan dapat mengenali ayah saya seandainya kami berpapasan di jalan. Orangtua saya bercerai ketika saya masih kecil, dan semua foto ayah saya dibakar habis. Jadi, selama bertahun-tahun saya merasa seperti anak yatim. Kemudian, pada usia tiga belas tahun, saya mendengar Doa Bapa Kami (Mat. 6:9-13) lalu berkata kepada diri sendiri, Mungkin aku tidak punya bapak di dunia, tetapi sekarang aku punya Allah sebagai Bapa Surgawiku.

Isi dari Kesaksian Iman Kita
Suatu hari, Alan menemui saya untuk meminta nasihat bagaimana mengatasi ketakutannya berbicara di depan umum. Seperti yang banyak terjadi pada banyak orang, ia merasa jantungnya berdebar kencang, mulutnya kering dan lengket, dan wajahnya merah padam. Glossophobia adalah salah satu ketakutan sosial yang lazim—banyak yang bergurau mengatakan bahwa mereka lebih takut berbicara di depan umum daripada takut mati! Saya pun menasihati Alan agar ia lebih memusatkan perhatian kepada isi pesan yang hendak disampaikan daripada memusingkan cara penyampaiannya.

Percaya kepada Allah Saja
Pada masa awal Perang Kemerdekaan Amerika Serikat, sepasukan tentara dikirim untuk memerangi pasukan Inggris di Quebec. Dalam perjalanan ke Kanada, ketika ekspedisi itu melalui Newburyport, Massachusetts, mereka mampir ke makam penginjil terkenal bernama George Whitefield. Mereka membuka peti mati Whitefield, mengambil kerah dan manset kependetaannya, lalu menggunting-gunting kain tersebut dan membagi-bagikannya di antara para prajurit. Mereka meyakini benda-benda itu bisa menjadi jimat yang membuat ekspedisi mereka berhasil.

Metode Pembersihan
Di depan wastafel, dua anak kecil mencuci tangan sambil menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”—dua kali—dengan gembira. “Memang perlu dua kali supaya kumannya benar-benar pergi,” begitu diajarkan ibu mereka. Jadi, sebelum pandemi COVID-19 melanda, keduanya sudah belajar bahwa dibutuhkan waktu beberapa saat untuk mencuci tangan hingga bersih.