Tidak Ada Kesalahpahaman
Adakalanya program Alexa, Siri, atau asisten virtual berbasis suara lain yang terpasang dalam perangkat canggih di rumah kita salah memahami ucapan dan perintah kita. Seorang anak berusia enam tahun berbicara dengan perangkat baru yang terpasang di rumahnya tentang kue kering dan rumah boneka. Tak lama kemudian, ibunya menerima e-mail yang mengatakan bahwa pesanan berupa 3 kg kue kering dan rumah boneka seharga hampir 2,5 juta rupiah sedang dikirimkan ke rumahnya. Entah bagaimana seekor burung beo yang pintar berbicara di London bisa memesan paket berisi kotak-kotak kado emas tanpa sepengetahuan sang pemilik yang tidak pernah berbelanja daring. Seseorang pernah memerintahkan program itu, “nyalakan lampu ruang tamu” tetapi dibalas dengan ucapan, “tidak ada labu di ruang tamu”.
Main Hakim Sendiri
Dalam suatu pertandingan bisbol tahun 2018, pelatih klub Chicago Cubs ingin memberikan bola kepada seorang anak laki-laki yang duduk di baris paling depan. Namun, bola yang dilemparkannya ke arah anak itu kemudian disambar oleh seorang pria dewasa. Rekaman video peristiwa itu lantas menjadi viral. Surat kabar dan media sosial memberitakan “kelancangan” pria itu. Akan tetapi, para penonton video itu tidak tahu kisah selengkapnya. Sebelum peristiwa itu terjadi, pria dewasa sudah menolong anak itu dengan menangkap sebuah bola yang keluar, dan mereka sepakat untuk berbagi bola berikutnya yang mungkin mereka tangkap. Sayangnya, cerita sebenarnya itu baru muncul dua puluh empat jam kemudian. Orang-orang sudah telanjur menyerang pria yang tidak bersalah itu dengan menghakiminya habis-habisan.
Tamu yang Tak Terduga
Zakheus pernah menjadi orang yang kesepian. Ketika sedang berjalan-jalan di tengah kota, ia bisa merasakan tatapan benci orang-orang yang tertuju kepadanya. Namun, hidupnya kemudian berubah total. Klemens dari Alexandria, salah seorang bapa gereja mula-mula, berkata bahwa Zakheus lalu menjadi pemimpin Kristen yang disegani dan gembala jemaat di Kaisarea. Ya, ini adalah Zakheus si kepala pemungut cukai yang pernah memanjat pohon ara untuk melihat Yesus (Luk. 19:1-10).
Tidak Terpatahkan dalam Tuhan
Pesawat militer yang ditumpangi Louis Zamperini jatuh ke laut dalam peperangan dan menewaskan delapan dari sebelas penumpangnya. “Louie” dan dua temannya berhasil menyelamatkan diri dengan menaiki rakit penyelamat. Mereka terapung-apung di laut selama dua bulan, melawan serangan ikan hiu, bertahan di bawah terjangan badai, menghindari tembakan dari pesawat musuh, dan menangkap serta memakan ikan mentah dan burung. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau dan langsung ditangkap. Selama dua tahun Louie dipukuli, disiksa, dan dipaksa bekerja sebagai tawanan perang. Kisahnya yang luar biasa itu diceritakan dalam buku berjudul Unbroken.
Bau Harum Kristus
Saya mengenal seorang peternak tua yang tinggal di dekat kota Lometa, Texas. Dua orang cucunya adalah sahabat karib saya. Kami sering pergi ke kota bersamanya dan mengikutinya ke mana-mana sementara ia berbelanja dan mengobrol dengan orang-orang yang dikenalnya. Ia mengingat nama semua orang dan riwayat hidup mereka. Sesekali ia berhenti dan menanyakan kabar seorang anak yang sakit atau rumah tangga yang sedang mengalami masalah, lalu ia memberikan kata-kata penyemangat kepada mereka. Ia akan menggunakan ayat-ayat Alkitab untuk menghibur dan mendoakan mereka bila perlu. Saya tidak akan pernah melupakan sosok yang sangat istimewa itu. Ia tidak memaksa siapa pun untuk mengikuti imannya, tetapi kelihatannya ia selalu dapat meninggalkan jejak-jejak iman dalam interaksinya.