Kristen yang Bijak
Pandemi yang disebabkan oleh virus Corona membuat sekolah-sekolah di seluruh dunia ditutup. Di Tiongkok, para guru menanggapi kondisi tersebut dengan menggunakan DingTalk, sebuah aplikasi digital yang memungkinkan kelas diadakan secara daring. Namun, para murid mengetahui bahwa jika peringkat DingTalk di App Store (platform penyedia aplikasi ponsel) dinilai rendah, besar kemungkinan aplikasi tersebut akan dihapus. Dalam satu malam saja, ribuan murid yang menolak untuk belajar ramai-ramai memberikan penilaian satu bintang yang membuat peringkat DingTalk anjlok.
Hidup untuk Melayani
Setelah Chelsea, 10, menerima seperangkat alat lukis lengkap, ia menyadari bahwa Allah menggunakan seni untuk menghiburnya saat ia sedang merasa sedih. Ketika tahu ada sebagian anak yang tidak memiliki peralatan lukis, ia ingin membantu mereka. Jadi, saat ia berulang tahun, Chelsea meminta teman-temannya untuk tidak memberinya hadiah. Sebaliknya, ia mengajak mereka menyumbangkan peralatan lukis dan membantunya mengepak hadiah untuk anak-anak yang membutuhkan tersebut.
Mempelajari Kitab Suci
Dalam karya klasik Knowing God (Mengenal Allah), J. I. Packer (1926–2020) berbicara tentang empat orang percaya terkenal yang ia juluki sebagai “berang-berang Alkitab.” Tidak semua dari mereka merupakan sarjana teologi, tetapi masing-masing berusaha sungguh-sungguh mengenal Allah dengan cara “menggerogoti” Alkitab, seperti berang-berang mengorek dan menggerogoti batang pohon. Packer menyatakan bahwa upaya mengenal Allah melalui pembelajaran Alkitab tidak hanya untuk para ahli teologi. “Seorang biasa yang rajin membaca Alkitab dan tekun mendengarkan khotbah serta dipenuhi oleh Roh Kudus dapat memiliki pengenalan yang jauh lebih mendalam akan Allah dan Juruselamatnya daripada seorang sarjana berpendidikan yang sudah cukup puas dengan kebenaran teologinya.”
Hancur dari Dalam
Ketika saya masih remaja, ibu saya sempat melukis sebuah mural pada dinding ruang tamu rumah kami dan lukisan itu bertahan selama beberapa tahun. Gambarnya menunjukkan pemandangan kuil Yunani kuno yang sudah runtuh, lengkap dengan tiang-tiang penyangga berwarna putih yang ambruk di sekitarnya, air mancur yang tumbang, dan patung yang rusak. Saat saya memandangi gambar bangunan ala Yunani yang pernah menjulang indah nan megah tersebut, saya berusaha membayangkan apa yang kira-kira menyebabkan semua kehancuran itu. Saya penasaran, terutama ketika saya mulai mempelajari tragedi dari suatu peradaban yang pernah jaya dan berkembang pesat, tetapi yang kemudian rusak dan hancur dari dalam.
Di Mana Kita Dapat Menemukan Perlindungan?
Sadarkah Anda, sebagai orang percaya, hidup kita “tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah” (Kolose 3:3)? Apa arti firman tersebut? Apa pula dampaknya pada identitas yang kita tampilkan di hadapan orang lain?
Temukan pemahaman yang lebih utuh tentang siapa diri kita yang sebenarnya di dalam Kristus lewat artikel terbaru kami.