Month: Oktober 2022

Melarikan Diri dari Kalkun

Saya menemukan dua ekor kalkun sedang berdiri di tengah jalan yang akan saya lalui. Seberapa dekat aku bisa menghampiri kalkun-kalkun itu? pikir saya. Saya memperlambat langkah, lalu berhenti. Berhasil. Kalkun-kalkun itu berjalan ke arah saya . . . dan terus mendekat. Dalam hitungan detik, kepala mereka berada dekat sekali dengan pinggang saya, lalu punggung saya. Seberapa tajam paruh kalkun? Saya buru-buru kabur. Kedua unggas itu sempat mengejar saya sebelum akhirnya menyerah. 

Perubahan Sejati

Sebagai anak yang dibesarkan dalam keluarga yang berantakan di London Selatan, Claud mulai berjualan ganja saat berusia 15 tahun dan heroin pada usia 25 tahun. Untuk menutupi kegiatannya, ia bekerja menjadi mentor anak-anak muda. Tak lama kemudian, ia mulai tertarik dengan penyelianya, seorang yang percaya kepada Yesus, dan tergerak untuk ingin tahu lebih banyak. Setelah menghadiri pertemuan yang menolongnya untuk mengenal iman Kristen, ia “menantang” Kristus untuk masuk ke dalam hidupnya. “Aku merasa disambut dengan hangat,” ujarnya. “Orang langsung melihat perubahan dalam diriku. Aku menjadi pengedar narkoba paling gembira di dunia!”

Hati yang Marah

Guernica, lukisan bernada politis yang terpenting karya Pablo Picasso, merupakan penggambaran modernis dari peristiwa penghancuran Guernica, sebuah kota kecil di Spanyol pada tahun 1937. Selama revolusi Spanyol hingga Perang Dunia II, pasukan Nasionalis Spanyol mengizinkan pesawat-pesawat tempur Nazi Jerman untuk menggunakan kota tersebut sebagai sasaran dalam latihan pengeboman. Pengeboman yang kontroversial itu merenggut banyak nyawa dan menarik perhatian masyarakat dunia terhadap kebejatan pengeboman yang menargetkan rakyat sipil. Lukisan Picasso berhasil menangkap imajinasi dari dunia sekitar dan memicu perdebatan tentang kapasitas manusia untuk menghancurkan satu sama lain.

Memilih Berbelas Kasihan

Sebuah video berdurasi lima menit berisi berbagai adegan kecelakaan yang berhubungan dengan salju menjadi fokus dari suatu episode acara TV. Di dalamnya ditampilkan orang-orang yang jatuh saat meluncur dari atas atap, menabrak benda-benda saat melesat di atas salju, dan tergelincir di lantai yang dilapisi es. Semua adegan itu membuat penonton di studio dan di rumah tergelak sambil bertepuk tangan. Tawa mereka terdengar paling kencang ketika orang-orang di video itu celaka akibat kekonyolan mereka sendiri.

Allah yang Begitu Terperinci

Kevin dan Kimberley telah menjalani minggu yang berat. Penyakit kejang yang diderita Kevin tiba-tiba memburuk sehingga ia harus dirawat di rumah sakit. Di tengah pandemi, keempat anak mereka—kakak-beradik yang mereka adopsi dari panti asuhan—merasa sangat bosan dan kesal karena terkurung di dalam rumah. Bukan itu saja, Kimberley merasa tidak memiliki bahan makanan yang layak dimakan. Anehnya, saat itu ia ingin sekali makan wortel.