Teruslah Berbicara tentang Yesus!
Dalam sebuah wawancara, seorang musikus yang juga seorang percaya, bercerita bagaimana ia pernah didesak untuk “berhenti berbicara tentang Yesus” terlalu sering. Mengapa? Mereka menganggap grup musiknya bisa lebih terkenal dan menghasilkan lebih banyak uang untuk memberi makan orang miskin jika ia berhenti mengatakan bahwa semua karyanya adalah untuk Yesus. Setelah memikirkan hal tersebut, musikus itu memutuskan, “Tujuan saya bermusik adalah untuk membagikan iman saya dalam Kristus. . . . Jadi tidak mungkin [saya] diam.” Ia berkata bahwa “dalam hati[nya] ada panggilan yang berkobar-kobar untuk memberitakan tentang Yesus.”
Berdoa di Saat Sulit
Russell Moore, penulis sekaligus teolog, bercerita bagaimana ia menyadari keheningan yang membuatnya merinding saat berada di sebuah panti asuhan di Rusia, tempat ia mengadopsi anak laki-lakinya. Belakangan ia diberi tahu bahwa bayi-bayi tersebut berhenti menangis karena mereka belajar tidak ada orang yang bakal menanggapi tangisan mereka.
Air Hidup
Kondisi keluarga Andrea sangat buruk, sehingga ia memutuskan kabur dari rumahnya pada usia empat belas tahun. Ia mencari pekerjaan dan menumpang di rumah teman-temannya. Karena merindukan kasih sayang dan penerimaan, ia pun sempat tinggal bersama seorang pria, yang kemudian memperkenalkannya pada narkoba. Namun, hubungannya dengan pria itu, serta minuman keras dan narkoba yang dikonsumsinya, tak dapat memuaskannya. Andrea terus mencari, hingga beberapa tahun kemudian bertemu dengan beberapa orang percaya yang dengan tulus melayani dan mendoakannya. Beberapa bulan kemudian, akhirnya ia bertemu dengan Pribadi yang dapat memuaskan dahaganya akan kasih sayang, yaitu Yesus sendiri.
Hari Kerendahan Hati
Saya sering merasa geli mengetahui hari-hari perayaan tidak resmi yang diciptakan orang-orang. Sebagai contoh, ada Hari Tertawa Sedunia, Hari Berbicara dalam Bahasa Bajak Laut, bahkan Hari Biskuit Anjing pun ada! Di Amerika, hari ini ternyata dirayakan sebagai Hari Kerendahan Hati. Rasanya kita semua sepakat bahwa kerendahan hati adalah sifat yang luhur, sehingga rasanya wajar untuk dirayakan. Akan tetapi kenyataannya, sifat itu tidak selalu dijunjung tinggi.
Apa Salahnya Kepingin Kaya?
Apa salahnya jika orangtua menginginkan anak-anaknya kelak kaya raya?