Yakin Sepenuhnya dalam Allah
Para peneliti di Fujian, Tiongkok, bermaksud menolong para pasien Unit Perawatan Intensif (ICU) agar dapat tidur lebih nyenyak. Mereka mengukur pengaruh alat bantu tidur pada para subjek penelitian di dalam ruangan yang disimulasikan mirip dengan ruang ICU, lengkap dengan pencahayaan terang setara rumah sakit dan rekaman bunyi mesin-mesin serta suara perawat bercakap-cakap. Penelitian mereka menunjukkan bahwa perlengkapan seperti masker tidur dan penutup telinga meningkatkan kualitas istirahat para subjek penelitian. Namun, mereka mengakui bahwa bagi pasien yang benar-benar sakit di ruang ICU yang sesungguhnya, tidur nyenyak masih sulit untuk dialami.
Lakukan atau Tidak
Ketika saya masih kanak-kanak, sebuah tank bekas Perang Dunia II dipajang di taman dekat rumah kami. Terpasang beberapa papan peringatan untuk memperingatkan bahayanya menaiki kendaraan tersebut, tetapi beberapa teman saya langsung berebut memanjat dan menaikinya. Ada dari kami yang agak enggan, tetapi akhirnya kami memanjat juga. Seorang anak menolak, sambil menunjuk ke arah papan-papan peringatan tersebut. Yang lain bergegas melompat turun ketika ada orang dewasa mendekat. Godaan untuk bersenang-senang mengalahkan niat kami untuk menaati aturan.
Allah Memiliki Rencana Lain
Tidak ada yang tahu berapa usia mereka sebenarnya. Yang satu ditemukan di tangga sebuah gereja; yang seorang lagi hanya tahu bahwa ia dibesarkan oleh para biarawati. Lahir di Polandia semasa Perang Dunia II, selama hampir delapan puluh tahun baik Halina maupun Krystyna tidak mengetahui keberadaan satu sama lain. Lalu, hasil tes DNA mengungkapkan bahwa mereka kakak dan adik. Mereka pun dipertemukan dalam reuni yang penuh sukacita. Tes itu juga mengungkapkan fakta bahwa mereka berdarah Yahudi, dan hal itu menjelaskan mengapa mereka dibuang. Mereka sudah ditandai untuk dibunuh hanya karena identitas mereka.
Dari Stres kepada Damai Sejahtera
Pindah rumah adalah salah satu penyebab stres terbesar dalam hidup. Setelah menempati rumah lama selama hampir dua puluh tahun, kami memutuskan untuk pindah ke rumah kami yang sekarang. Sebelum menikah, selama delapan tahun saya tinggal seorang diri di rumah lama tersebut. Kemudian suami saya bergabung, membawa semua barang miliknya. Setelahnya anak kami lahir, dan itu berarti lebih banyak lagi barang.