Jangan Tinggalkan Tuhan, Nak!
Apa saja yang perlu kita lakukan untuk dapat memuridkan anak-anak kita?
Butuh Anugerah Ekstra
Sewaktu kami mendekor untuk sebuah acara gereja, wanita yang menjabat sebagai ketua tim dekorasi mengeluhkan pengalaman saya yang masih kurang. Setelah ia pergi, seorang wanita lain menghampiri saya. “Tidak usah dimasukkan ke hati. Ia kami juluki sebagai B.A.E.—Butuh Anugerah Ekstra.”
Iman Orang Terbuang
Pada Juni 1965, enam remaja asal Tonga pergi berlayar dari pulau tempat tinggal mereka untuk bertualang. Namun, pada malam pertama, badai kencang menghancurkan tiang dan kemudi kapal mereka. Berhari-hari lamanya mereka terombang-ambing tanpa makanan dan air minum. Akhirnya mereka terdampar di Pulau ‘Ata yang tak berpenghuni dan baru ditemukan lima belas bulan kemudian.
Setiap Duka
“Kutimbang setiap Duka yang kujumpai,” tulis penyair abad ke-19 Emily Dickinson, “Dengan mata menyipit penuh selidik – / Apakah bobotnya serupa dengan Lukaku, ingin aku tahu – / Ataukah bebannya sedikit lebih Mudah.” Puisi tersebut merupakan perenungan yang mendalam tentang kecenderungan manusia untuk terus mengingat-ingat bagaimana mereka telah dilukai di sepanjang hidup mereka. Dickinson mengakhiri puisinya, hampir seperti bimbang, dengan satu-satunya pelipur lara yang ia dapatkan: “Penghiburan dari luka tusukan paku” saat memandang Kalvari, dan menemukan lukanya sendiri tecermin dalam luka Sang Juruselamat: “Masih tertegun saat menyadari / Ada Luka – yang tak berbeda dari lukaku sendiri –.”
Hidup untuk Jalan-jalan!
Tahukah Anda, ada pribadi yang dapat mengisi kehampaan hidup Anda dan memberinya tujuan sejati?
Pengharapan dalam Duka
Louise adalah seorang anak perempuan yang aktif, ceria, dan menyenangkan semua orang yang dijumpainya. Sayangnya, pada usia lima tahun, hidupnya direnggut oleh sebuah penyakit langka. Kematiannya yang mendadak mengguncang kedua orangtuanya, Day Day dan Peter, dan kami semua yang bekerja bersama mereka. Kami ikut merasakan dukacita yang mendalam.