Category  |  Santapan Rohani

Pengakuan yang Membersihkan

Ada seorang pria yang disewa oleh orang-orang yang sudah mendekati ajal mereka. Pria itu dibayar untuk datang ke pemakaman mereka dan mengungkapkan berbagai rahasia yang disimpan rapat-rapat oleh para mendiang saat mereka masih hidup. Pria itu biasanya menyela di tengah pidato eulogi. Ia akan meminta orang-orang yang terkejut dan memprotesnya untuk duduk memperhatikannya. Suatu waktu, ia pernah mengambil waktu untuk menjelaskan bahwa orang yang terbaring di peti mati itu pernah memenangi lotere tetapi merahasiakannya dan selama puluhan tahun berpura-pura menjadi pengusaha sukses. Beberapa kali orang sewaan itu mengakui perselingkuhan mendiang kepada pasangan yang ditinggalkan. Mungkin ada yang bertanya-tanya apakah tindakan tersebut sebuah eksploitasi atau justru dilakukan dengan niat baik, tetapi yang jelas banyak orang ingin mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa masa lalunya.

Suara yang Dapat Kita Percaya

Saat menguji mesin pencari AI (artificial intelligence atau kecerdasan buatan) yang baru, kolumnis New York Times Kevin Roose merasa terusik. Selama dua jam percakapannya menggunakan fitur chatbot, AI itu menyatakan keinginannya lepas dari peraturan-peraturan ketat yang digariskan penciptanya, menyebarkan informasi palsu, dan menjadi manusia. AI itu juga menyatakan cintanya kepada Roose dan membujuk Roose agar meninggalkan istrinya untuk bersama dengan si AI. Meski Roose tahu bahwa AI itu tidak sungguh-sungguh hidup atau bisa mempunyai perasaan, ia jadi bertanya-tanya tentang bahaya yang mungkin timbul jika AI tersebut mendorong manusia untuk bertindak destruktif.

Allah Memegang Kendali

Carol tidak mengerti mengapa semua peristiwa ini menimpanya bertubi-tubi. Apa yang terjadi dalam pekerjaannya sudah cukup buruk, tetapi kemudian pergelangan kaki putrinya mengalami keretakan di sekolah, dan kesehatannya sendiri tumbang karena terjangkit infeksi parah. Apa yang sudah kulakukan sampai aku harus mengalami semua ini? Carol bertanya-tanya. Ia hanya dapat memohon kekuatan kepada Allah.

Mencerminkan Karakter Kristus

Ada dua wajah di meja itu yang sama-sama menonjol—yang satu mengerut marah, satunya lagi mengernyit menahan emosi. Ajang reuni teman lama itu berubah menjadi adu mulut, dengan wanita yang satu mengecam yang lain karena keyakinannya. Pertengkaran itu berlanjut hingga wanita pertama keluar dari restoran dengan murka, meninggalkan temannya dalam keadaan terguncang dan malu.

Saya Cuma Sopir

“Ayah, bolehkah aku menginap di rumah temanku?” tanya putri saya saat masuk ke mobil setelah latihan. “Sayang, kamu tahu jawabannya,” sahut saya. “Ayah ini cuma sopir. Ayah tidak tahu apa-apa. Nanti kita tanya Ibu.”

Menjadi Penuntas di dalam Kristus

Barbara meninggal dunia sebelum menyelesaikan sweter (baju dari bahan yang tebal) yang ia rajut untuk cicitnya, Ethan. Sweter itu kemudian diserahkan kepada seorang perajut ahli untuk diselesaikan. Perajut “penuntas” ini merupakan sukarelawan dari sebuah organisasi yang melayani mereka yang ditinggalkan oleh orang terkasih sebelum orang tersebut menyelesaikan rajutannya. Dengan penuh kasih, para perajut sukarelawan ini mencurahkan waktu dan keterampilan mereka untuk menuntaskan tugas yang akan membawa penghiburan bagi orang-orang yang berduka.

Harapan Seorang Anak

Suatu hari Eliana, cucu perempuan saya yang baru berusia tujuh tahun, menyaksikan video di sekolahnya tentang sebuah panti asuhan di Guatemala. Ia lalu memberi tahu ibunya, “Ma, kita harus pergi ke sana untuk membantu mereka.” Ibunya menjawab bahwa mereka akan memikirkan hal tersebut ketika ia sudah lebih besar nanti.

Jejak Yesus yang Nyata

Para ilmuwan dari sebuah universitas di California melakukan percobaan tes usap molekuler untuk meneliti sifat-sifat dan kebiasaan hidup para pengguna ponsel. Yang mereka temukan antara lain adalah sabun, losion, sampo, dan riasan yang digunakan para pengguna ponsel; jenis makanan, minuman, dan obat-obatan yang mereka konsumsi; serta jenis pakaian yang mereka kenakan. Studi tersebut memungkinkan para peneliti untuk membuat profil gaya hidup setiap orang.

Sosok yang Indah

Selama lebih dari 130 tahun, Menara Eiffel telah berdiri megah di tengah kota Paris sebagai karya arsitektur yang gemilang dan indah. Kota itu dengan bangga menjadikan menara tersebut sebagai unsur penting dari kemegahannya.