Category  |  Santapan Rohani

Pemilik atau Penatalayan?

“Apakah aku seorang pemilik atau penatalayan?” tanya CEO dari sebuah perusahaan bernilai multimiliaran dolar pada dirinya sendiri saat ia menimbang-nimbang langkah yang terbaik bagi keluarganya. Ia tidak ingin keturunannya dibebani dengan godaan dari harta kekayaan yang sangat besar. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk melepaskan kepemilikannya atas perusahaan tersebut dan mengalihkan 100 persen sahamnya untuk diurus oleh pihak ketiga. Kesadaran bahwa semua miliknya adalah milik Allah telah menolong sang pimpinan itu untuk mengambil keputusan bagi keluarganya yang akan bekerja mencari nafkah, sambil terus menggunakan laba masa depan yang diperolehnya untuk mendanai berbagai kegiatan pelayanan rohani.

Bahkan Kitab Imamat

Topik yang dibahas dalam Pendalaman Alkitab hari itu adalah Kitab Imamat, dan saya harus mengaku kepada anggota kelompok yang lain: “Jujur, ada banyak bagian kitab ini yang aku lewati, karena aku tidak ingin terus-terusan membaca soal penyakit kulit.”

“Tolonglah Aku yang Tidak Percaya!”

“Di manakah imanku? Bahkan di lubuk hati yang terdalam tidak ada apa-apa selain kekosongan dan kegelapan. . . . Jika Allah ada, kumohon, ampunilah aku.”

Ketika Yesus Berhenti

Berhari-hari kucing yang sakit itu menangis, meringkuk dalam kotak dekat tempat kerja saya. Kucing itu ditelantarkan di jalan dan diabaikan oleh orang-orang yang lewat—sampai akhirnya Jun datang. Penyapu jalan itu membawa si kucing ke rumahnya, tempat ia tinggal bersama dua anjing yang dahulu juga ditelantarkan.

Tidur Lelap

Kenangan buruk dan pesan-pesan penuh tuduhan membanjiri pikiran Sal. Rasa takut memenuhi hatinya, tubuhnya bersimbah keringat, dan ia tidak dapat memejamkan mata. Keesokan harinya ia akan dibaptis, dan malam itu ia tidak dapat menghentikan pikiran-pikiran buruk yang menyerangnya. Sal telah menerima keselamatan dalam Tuhan Yesus dan tahu bahwa dosa-dosanya sudah diampuni. Namun, peperangan rohaninya terus berlanjut. Pada saat itulah sang istri meraih tangannya dan berdoa untuknya. Sesaat kemudian, damai sejahtera mengenyahkan ketakutan dari hati Sal. Ia lalu bangkit dari tempat tidur untuk menuliskan kata-kata kesaksian yang akan ia bagikan sebelum pembaptisan—sesuatu yang tadinya tidak dapat ia lakukan. Selesai menulis, ia pun tidur lelap.

Karena Kristus, Bukan Keberuntungan

Majalah Discover menyebutkan bahwa kemungkinan di alam semesta ini terdapat 700 kuintiliun planet (angka 7 diikuti dua puluh angka nol), tetapi tidak ada satu pun planet yang seperti bumi. Astrofisikawan Erik Zackrisson mengatakan bahwa salah satu syarat bagi sebuah planet untuk dapat mendukung kehidupan adalah bahwa planet itu harus mengorbit di dalam zona “Goldilocks”, suatu zona dengan suhu yang tepat dan persediaan air. Dari 700 kuintiliun planet yang ada, tampaknya Bumi adalah satu-satunya planet yang memiliki kondisi laik huni tersebut. Zackrisson menyimpulkan bahwa Bumi seakan telah mendapatkan “keberuntungan”.

Bersama Lebih Baik

Bertahun-tahun lamanya Søren Solkær memotret burung jalak dan pergerakan mereka yang mengagumkan, yaitu ketika ratusan ribu ekor jalak terbang selaras bagaikan liukan tari yang luwes di angkasa. Menyaksikan pemandangan itu rasanya seperti duduk menikmati gerakan ombak yang berputar teratur, atau sapuan kuas besar berwarna gelap yang elok dan menciptakan pola-pola yang indah. Warga Denmark menyebut pemandangan itu sebagai Matahari Hitam (juga menjadi judul buku fotografi karya Solkær). Yang paling menakjubkan dari fenomena tersebut adalah bagaimana seekor burung jalak secara naluriah mengikuti gerakan burung lain yang terdekat. Seluruh kawanan terbang begitu rapat sampai-sampai jika salah seekor burung terlambat bergerak, bencana massal bisa terjadi. Namun, burung jalak memakai pergerakan tersebut untuk melindungi satu sama lain. Ketika seekor elang menukik hendak memangsa mereka, burung-burung kecil itu akan merapatkan formasi dan bergerak berkelompok. Bersama, mereka dapat mengusir predator yang akan dengan mudah memangsa salah seekor dari mereka yang sendirian.

Menyambut Orang Asing

Dalam buku Everything Sad is Untrue, Daniel Nayeri menceritakan tentang penerbangan mengerikan yang ditempuhnya bersama ibu dan saudara perempuannya saat mereka melarikan diri dari penganiayaan di kamp pengungsian untuk mencari perlindungan di Amerika Serikat. Sepasang lansia bersedia menjadi sponsor mereka, meski mereka tidak mengenal keluarga Daniel. Bertahun-tahun kemudian, Daniel masih takjub pada pengalamannya. Ia menulis, “Sungguh tak dapat dipercaya! Mereka melakukannya tanpa tahu apa pun tentang kami. Mereka bahkan belum pernah bertemu kami. Seandainya kami adalah orang jahat, mereka harus ikut menanggungnya. Itu mungkin tindakan paling berani, baik hati, sekaligus nekat yang saya pikir bisa dilakukan seseorang.”

Mengenakan Sepatu Yesus

Bagaimana rasanya berjalan dengan mengenakan sepatu anggota kerajaan? Angela Kelly, putri seorang kuli pelabuhan dan perawat, tahu seperti apa rasanya. Ia adalah penata busana resmi bagi mendiang Ratu Elizabeth selama dua dasawarsa terakhir hidup sang ratu. Salah satu tanggung jawab Kelly adalah melenturkan sepatu baru sang ratu yang telah berusia lanjut itu dengan cara mengenakannya di seputar istana. Ada alasan di balik tugas ini: rasa belas kasihan kepada seorang wanita lansia, yang terkadang harus berdiri cukup lama dalam upacara kenegaraan. Karena ukuran sepatu mereka sama, Kelly dapat membantu menghindarkan sang ratu dari perasaan tidak nyaman.