Category  |  Santapan Rohani

Juruselamat yang Bermigrasi

Pada tahun 1947, dengan bubarnya Kemaharajaan Britania di India, lebih dari 15 juta orang bermigrasi karena alasan keagamaan. Pergolakan ini diperburuk oleh banjir musim hujan dan penyebaran penyakit. Pada masa itu, lebih dari satu juta orang pengungsi meninggal dunia.

Mencerminkan Yesus

Pada hari pertama dari pelatihan keterampilan wirausaha kepada para remaja, seorang murid berkata kepada Alan, “Bapak seorang Kristen, bukan? Saya bisa mengenalinya.” Alan belum pernah mengatakan dirinya seorang Kristen atau mengenakan kaos kaki serta dasi kesayangannya yang dihiasi dengan simbol-simbol rohani. Namun, anak remaja itu berkata bahwa ia melihat Yesus melalui perkataan, perbuatan, dan perilaku Alan. Mereka berdua kemudian membicarakan bagaimana mereka dapat mencerminkan Yesus dengan lebih baik di mana saja mereka berada.

Selalu Mau Diajar oleh Allah

Setelah Kat mengetahui bahwa dirinya mengandung, ia berhenti bersekolah untuk merawat putrinya. Lima belas tahun kemudian, Kat adalah seorang pekerja sekaligus ibu dari tiga anak yang menggenggam impian untuk menjadi ahli kecantikan profesional. Dengan kerendahan hati dan keuletan, ia kembali bersekolah melalui paket belajar gratis. Kat merasa terharu dapat kembali belajar setelah sekian lama absen. “Hidupku berubah karena paket itu!” kata Kat. “Aku punya guru yang sangat luar biasa dan sering menguatkanku.”

Keluar dari Kegelapan

Sebuah kapal tunda (tugboat) terbalik dan tenggelam ke dasar laut sekitar 32 km lepas pantai Nigeria. Sebelas awak kapal tewas, tetapi juru masak kapal itu, Harrison Odjegba Okene, menemukan sebuah gua dengan rongga udara dan menunggu di situ. Ia hanya mempunyai sebotol Coca-Cola sebagai persediaan, dan kedua lampu senternya mati dalam 24 jam pertama. Selama tiga hari yang mengerikan, Okene terjebak sendirian dalam kegelapan di dasar laut. Ia mulai kehilangan harapan, tetapi kemudian sejumlah penyelam yang bertugas untuk mengangkat jenazah para korban berhasil menemukan dirinya yang menggigil dan berjongkok di dalam lambung kapal.

Lompatan Iman

Seorang pelayar asal Prancis sedang berlayar bersama kucing peliharaannya dari Dutch Harbor—pelabuhan di sebuah pulau di selatan Alaska—ke San Diego, California, ketika kapalnya diputarbalikkan oleh ombak besar. Kapal itu dapat kembali berdiri tegak dengan sendirinya, tetapi pelayar itu kemudi dan tali penyangga kapalnya karena gelombang yang ganas. Ia melaporkan situasi darurat itu kepada Penjaga Pantai, dengan mengatakan bahwa ia terdampar, kehilangan kendali, dan kapalnya “mati di tengah laut.” Akhirnya, pihak Penjaga Pantai menghubungi kapal pengebor minyak terdekat, dan mereka berhasil menyelamatkan si pelayar. Namun, ia masih harus melakukan loncatan, dengan kucingnya bersembunyi di balik jaket, dari kapalnya ke kapal penyelamat tersebut.