Category  |  Santapan Rohani

Bagi Allah Saja

Pembina rohani tim basket NBA Denver Nuggets sekaligus pembawa pengumuman di stadion mereka, Kyle Speller, dikenal luas lewat kata-kata penyemangatnya yang menggelegar di sepanjang pertandingan. Saat ia berseru, “Ayo Nuggets!”, ribuan penggemar di dalam arena dan jutaan lainnya yang menonton atau mendengarkan siaran itu menjadi ikut bersemangat. Speller, yang dinominasikan menjadi pembawa pengumuman di pertandingan All Star 2022, berkata, “Saya tahu bagaimana menghangatkan suasana penonton supaya tim kami merasakan dukungan dari penggemarnya.” Meski demikian, setiap kata yang keluar dari suara khasnya—yang juga terdengar dalam berbagai iklan TV dan radio—adalah untuk memuliakan Allah. Pekerjaannya, Speller menambahkan, adalah untuk “melakukan segala sesuatu bagi Allah saja.”

Saat Merasa Terkuras

Dalam The Fellowship of the Rings karya J. R. R. Tolkien, Bilbo Baggins mulai menunjukkan dampak buruk dari 60 tahun membawa cincin sakti yang mengandung kuasa gelap. Cincin yang perlahan-lahan meracuninya itu semakin menguras kekuatannya. Ia berkata kepada Gandalf sang penyihir, “Aku merasa sangat lemah, seperti terkuras habis: bagaikan mentega yang dioleskan rata di atas roti.” Ia memutuskan untuk meninggalkan rumahnya dan mencari tempat peristirahatan, di suatu tempat yang “tenang dan damai, supaya tidak terlalu banyak kerabat yang mengintai.”

Pemeliharaan Allah

Dunia tercengang saat empat bersaudara berusia satu hingga tiga belas tahun ditemukan dalam keadaan hidup di tengah hutan Amazon, Kolombia, pada bulan Juni 2023. Mereka bertahan hidup selama 40 hari di hutan setelah mengalami kecelakaan pesawat yang menewaskan ibu mereka. Karena mengenal baik medan hutan yang keras, anak-anak itu bisa bersembunyi dari binatang buas di dalam batang pohon, mengambil air dari sungai dan menampung air hujan di botol, serta memakan makanan seperti tepung singkong dari reruntuhan pesawat. Mereka juga tahu mana buah-buahan dan biji-bijian yang aman untuk dimakan.

Kecepatan Sukacita

Berjalanlah dalam kecepatan sukacita. Suatu pagi, ungkapan ini terlintas dalam benak saya sewaktu sedang mendoakan tahun yang akan datang, dan ungkapan tersebut rasanya tepat. Saya mempunyai kecenderungan untuk bekerja terlalu keras, dan ini sering menguras sukacita saya. Jadi, berpegang pada ungkapan tersebut, saya berkomitmen untuk bekerja dengan kecepatan yang menyenangkan di tahun yang baru, dengan menyediakan waktu bagi teman-teman dan melakukan kegiatan-kegiatan yang membawa sukacita.

Hidup Disiplin di dalam Allah

Pada Juni 2016, Ratu Elizabeth merayakan ulang tahunnya yang ke-90. Dalam pawai perayaannya, sang ratu melambai kepada orang banyak dari atas kereta kerajaan, melewati barisan panjang prajurit berjubah merah yang berdiri tegap dalam sikap sempurna. Hari itu cuaca terasa hangat di Inggris, dan para pengawal mengenakan celana wol berwarna gelap, jaket wol yang dikancingkan sampai ke dagu, dan topi bulu beruang berukuran besar. Ketika para pengawal berdiri tegap di bawah terik matahari, salah seorang dari mereka mulai pingsan. Yang luar biasa, ia berhasil mempertahankan kendali tubuhnya dan terjatuh ke depan, dengan tubuh yang masih tegap sementara wajahnya mendarat di kerikil berpasir. Ia tergeletak di sana—masih dalam sikap siap.

Tindakan Kebaikan yang Sederhana

Ketika ibu saya berada dalam perawatan di penghujung hidupnya, hati saya tersentuh oleh kebaikan seorang perawat yang melayani beliau di rumah. Setelah dengan lembut mengangkat ibu saya yang lemah dari kursi dan membaringkannya di tempat tidur, perawat tersebut membelai kepala Ibu sambil membungkuk untuk berkata, “Ibu manis sekali.” Ia juga menanyakan kabar saya. Kebaikannya membuat saya menangis saat itu, bahkan juga saat mengingatnya sekarang.

Menaklukkan Gunung

Mungkin Anda pernah melihat atau mendengar beberapa variasi dari ungkapan ini: “Jika Anda ingin bergerak cepat, lakukanlah sendiri. Namun, jika Anda ingin melangkah jauh, lakukanlah bersama-sama.” Sebuah pemikiran yang indah, bukan? Namun, adakah sebuah penelitian yang dapat meyakinkan kita bahwa ungkapan ini bukan hanya indah, tetapi juga benar?

Bahaya yang Mengancam

Suatu hari, sewaktu jalan pagi, saya menghentikan paksa sebuah mobil karena berjalan melawan arah. Pengemudinya tidak menyadari bahaya yang mengancam dirinya dan orang lain karena ia sempat tertidur dan terlihat berada di bawah pengaruh alkohol. Situasinya berbahaya, dan saya harus bertindak. Setelah membuatnya cukup sadar untuk pindah ke sisi kursi penumpang, saya duduk di kursi pengemudi lalu mengemudikan mobilnya ke tempat aman.

Berdoalah Senantiasa

“Ujianku dapat nilai 84!”