Pelangi dan Janji Allah
Saat berdiri menyaksikan Air Terjun Niagara yang menakjubkan, saya memperhatikan banyak turis tiba-tiba mulai mengambil foto. Memandang ke arah yang sama, saya melihat sebuah pelangi muncul, melengkung melintasi sungai. Tampaknya pelangi itu bermula dari dasar air terjun di sisi Kanada dan berujung di dasar air terjun di sisi Amerika Serikat.
Ditanam di Tepi Aliran Air
Bill adalah seorang pensiunan lanjut usia yang tinggal seorang diri dan baru-baru ini harus berhenti mengemudi. Ia membutuhkan bantuan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, menebus obat, dan pergi ke gereja pada hari Minggu. “Tapi, tahukah Anda?” kata Bill. “Saya senang menghabiskan hari-hari saya di rumah. Saya menikmati musik rohani secara daring dan pengajaran Alkitab di TV sepanjang hari.” Ia mengisi hari-harinya dengan firman Tuhan, doa, dan puji-pujian.
Warisan Kasih di dalam Yesus
Di Swedia, ada sebuah konsep yang dikenal sebagai döstädning, yang secara harfiah berarti “pembersihan kematian”. Idenya adalah seiring bertambahnya usia, seharusnya kita berhenti menumpuk “barang” dan mulai membuang barang-barang tidak perlu yang telah kita kumpulkan sepanjang hidup kita. “Pembersihan kematian ala Swedia” itu sebenarnya menjadi tanda kasih untuk anak-anak dan para sahabat, karena dengan demikian tugas mereka untuk membereskan apa yang kita tinggalkan setelah ajal akan lebih mudah.
Bangkit Kembali
Saat remaja, saya terpikat dengan olahraga seluncur indah. Saya menyukai perpaduan dari kesenian dan ketangkasan di atas es tersebut, dengan variasi gerakan berputar yang cepat, lompatan yang tinggi, dan sikap tubuh yang sempurna. Setelah menyaksikan banyak pertunjukan dari para atlet profesional, akhirnya saya mendapat kesempatan untuk berseluncur di atas es dan bergabung dalam kelompok pemula. Selain belajar cara meluncur dan berhenti, kami juga mempelajari salah satu keterampilan terpenting yang dibutuhkan setiap peseluncur, yaitu cara untuk bangkit kembali dengan cepat setelah jatuh. Selanjutnya, saya mempelajari banyak gerakan berputar dan melompat melalui kelas privat, tetapi dasar-dasar tentang cara bangkit kembali setelah jatuh tidak pernah saya lupakan.
Kebenaran yang Sederhana
Ketika saya dan istri bersepeda, kami ingin tahu sudah berapa mil jarak yang kami tempuh. Jadi, saya pergi ke toko sepeda untuk membeli odometer, dan membawa pulang dengan sebuah komputer mini yang ternyata cukup sulit untuk saya setel.
Menemukan Kasih di dalam Allah
Ketika masih kecil, Ben ditanya, “Mau jadi apa kalau sudah besar nanti?” ia akan menjawab, “Aku mau jadi seperti Dave.” Dave adalah kakak laki-laki Ben yang bertubuh atletis, pandai bergaul, dan seorang pelajar teladan. Sebaliknya, Ben berkata tentang dirinya sendiri, ”Aku tidak pandai olahraga, pemalu, dan sangat sulit untuk belajar. Aku selalu ingin dekat dengan Dave, tapi ia tidak mau. Ia menyebutku anak yang membosankan.”
Tidak Ada Penilaian Palsu
Seorang pelanggan dari layanan berbagi tumpangan bercerita bahwa ia pernah dilayani oleh berbagai jenis pengemudi. Ada yang menyetir sambil makan buah yang berbau kurang sedap, ada yang sedang bertengkar dengan kekasihnya, dan ada pula yang mencoba mengajaknya ikut dalam investasi bodong. Meski sudah mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan itu, alih-alih memberikan penilaian buruk, ia justru memberikan lima bintang kepada para pengemudi tersebut. Ia menjelaskan, “Mereka tampaknya orang baik-baik. Saya tidak ingin mereka dikeluarkan dari aplikasi karena penilaian saya yang buruk.” Ia memberikan ulasan palsu, dengan menyembunyikan kebenaran dari para pengemudi tadi . . . dan juga orang lain.
Pengendalian Diri yang Bijaksana
Setelah pihak Selatan menderita kekalahan telak di Gettysburg dalam Perang Saudara Amerika (1863), Jenderal Robert E. Lee memimpin pasukannya yang babak belur kembali ke wilayah Selatan. Namun, hujan deras membuat Sungai Potomac meluap sehingga menghalangi perjalanan pulang mereka. Presiden Abraham Lincoln mendesak Jenderal George Meade agar menyerang. Namun, pasukan Meade sama lelahnya dengan pasukan Lee, sehingga ia memutuskan untuk mengistirahatkan pasukannya.
Mencerminkan Belas Kasih Allah
Dalam Perang Musim Dingin yang berlangsung selama tiga bulan dengan Rusia (1939-1940), seorang tentara Finlandia terbaring di medan perang karena terluka parah. Seorang tentara Rusia menghampirinya sambil menodongkan senapan. Tentara Finlandia itu yakin ia pasti menemui ajalnya, tetapi rupanya orang Rusia tadi memberinya perlengkapan medis lalu pergi. Yang menarik, tentara Finlandia itu kemudian mengalami situasi serupa, hanya saja perannya berganti—ia menolong seorang tentara Rusia yang tak berdaya di medan perang dengan memberinya perlengkapan medis lalu pergi.