Kembalinya Sang Raja
Dengan miliaran pemirsa dari seluruh dunia, pemakaman Ratu Elizabeth II mungkin menjadi siaran yang paling banyak ditonton sepanjang sejarah. Satu juta orang berbaris memadati jalan-jalan kota London pada hari itu, dan 250.000 orang mengantre berjam-jam untuk melihat peti mati Sang Ratu. Momen bersejarah itu dihadiri 500 orang pembesar seperti para raja, ratu, presiden, dan kepala negara dari seluruh dunia yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada seorang wanita luar biasa yang dikenal karena kekuatan dan karakternya.
Jatuh Bangun Kehidupan
Facebook memunculkan sebuah kenangan berupa foto putri saya yang berusia lima tahun saat menang dalam permainan Ular Tangga yang seru. Saya menandai saudara-saudara saya dalam postingan tersebut karena kami sendiri sering bermain Ular Tangga sewaktu kanak-kanak dulu. Permainan yang telah dimainkan berabad-abad itu membantu orang belajar berhitung dan menyajikan keseruan dari usaha menaiki tangga-tangga supaya menang dengan tiba paling cepat di kotak nomor 100. Namun, jangan lengah! Jika Anda mendarat di kotak nomor 98, Anda akan meluncur jauh ke bawah sepanjang badan ular, sehingga terhadang—bahkan gagal—untuk meraih kemenangan.
Keadilan dan Kasih Karunia Allah
John Martin (1789–1854), pelukis era Romantik asal Inggris, terkenal dengan lukisan pemandangan apokaliptik yang menggambarkan kehancuran peradaban manusia. Dalam adegan-adegan fantastis tersebut, manusia terlihat tidak sanggup menanggulangi hebatnya bencana yang terjadi dan begitu tak berdaya menghadapi kehancuran mereka. Salah satu lukisannya, The Fall of Nineveh (Kejatuhan Niniwe), menggambarkan orang-orang yang berusaha melarikan diri dari kehancuran berupa ombak yang menggunung di bawah awan gelap yang menggulung.
Menemukan Sukacita dengan Bijaksana
Pandemi sedang berada di atas angin. Begitulah yang dilihat Jason Persoff, seorang dokter IGD di sebuah rumah sakit besar yang khusus merawat para penderita Covid. Bagaimana ia dapat terus memberikan yang terbaik dari dirinya? Ia lalu memutuskan untuk bersantai di waktu luangnya dengan memotret kepingan-kepingan salju yang sangat kecil dari jarak sangat dekat. “Kedengarannya aneh,” kata dr. Persoff, tetapi menemukan sukacita dalam sesuatu yang kecil tetapi indah menjadi “kesempatan untuk bersekutu dengan Sang Pencipta dan juga melihat dunia dengan cara yang tidak disadari oleh banyak orang.”
Kasih Allah yang Sabar
Saat saya mengelus-elus perut Mystique, kucing hutan Nowergian kami yang cantik dan berbulu lebat, dan bermain dengannya, atau ketika ia tertidur di pangkuan saya pada malam hari, terkadang sulit dipercaya bahwa itu kucing yang kami temukan bertahun-tahun lalu. Dulu Mystique adalah kucing jalanan yang kurus dan takut pada semua orang. Namun, keadaan perlahan berubah saat saya mulai memberinya makan setiap hari. Suatu hari Mystique akhirnya membiarkan saya mengelusnya, dan sejak saat itu ia menjadi bagian dari rumah kami.
Dicangkokkan ke dalam Keluarga Allah
Dalam kunjungan bersama ayah saya ke kampung halamannya di Ekuador, kami mengunjungi lahan milik keluarga tempat beliau dibesarkan. Saya melihat sekelompok pohon yang terlihat janggal. Ayah saya menjelaskan bahwa sewaktu kecil, ia sering bertindak iseng dengan mengambil dahan patah dari sebatang pohon buah, membuat sayatan di pohon yang lain, lalu mengikatkan dahan tadi pada pohon yang telah disayat, seperti yang ia lihat dilakukan orang-orang dewasa. Tidak ada yang mengetahui keisengannya sampai pohon-pohon itu menghasilkan buah yang berbeda dari yang diharapkan.
Dibangun di atas Kristus
Bahasa Inggris mempunyai berbagai sebutan untuk kelompok-kelompok hewan. Kawanan domba disebut flock, sekumpulan ternak disebut herd, atau sekelompok angsa disebut gaggle. Namun, beberapa sebutan mungkin mengejutkan Anda. Kawanan gagak disebut murder (pembunuh). Kemudian, sekumpulan buaya disebut congregation (jemaat), atau sekelompok badak disebut crash (tabrakan). Lalu, pernahkah Anda mendengar sekumpulan gagak Eurasia disebut building (bangunan)?
“Ain’t No Grave”
Bahkan saat mendekati ajalnya, pemusik legendaris Johnny Cash bertekad untuk terus berkarya. Album terakhirnya, American VI: Ain’t No Grave, direkam pada bulan-bulan terakhir hidupnya. Saat mendengar Cash menyanyikan lagu Ain’t No Grave, kidung karya Claude Ely, kita mendapatkan gambaran tentang pemikiran terakhirnya dan pengharapannya akan kebangkitan. Suaranya yang terkenal sangat dalam, meski melemah karena kesehatannya yang menurun, menyerukan kesaksian iman yang luar biasa.
Bubur yang Lezat
Hidangan favorit pelanggan di kedai makan milik Jocelyn adalah bubur. Ia selalu mengaduk bubur nasinya dengan hati-hati hingga teksturnya lembut sempurna. Karena itu, ia terkejut ketika seorang pelanggan tetap mengeluh, “Hari ini rasa buburmu berbeda. Teksturnya tidak selembut biasanya.”