Mengajar Melalui Teladan
Ketika sedang menunggu giliran untuk pemeriksaan mata, perhatian saya ter-paku pada sebuah tulisan yang tergantung di dinding kantor dokter mata itu: “Delapan puluh persen dari semua yang dipelajari anak-anak dalam 12 tahun pertamanya diserap melalui mata mereka.” Saya mulai memikir-kan semua hal yang diserap anak-anak oleh penglihatannya lewat berbagai bacaan, acara TV, film, peristiwa, lingkungan, dan peng-amatan terhadap perilaku orang lain, terutama keluarga mereka. Pada Hari Ayah ini, kita sering memikirkan tentang besarnya pengaruh yang diberikan seorang ayah kepada anak-anaknya.
Sekokoh Batu Karang
Pada bulan Mei 2003, terjadi sebuah peristiwa yang tragis ketika “Si Pria Tua di Gunung” terbelah, runtuh dan terguling ke lereng gunung. Pahatan alam berbentuk wajah pria tua setinggi 12 meter itu terukir di pegunungan White Mountains di New Hampshire, Amerika Serikat. Wajah itu telah lama menjadi daya tarik bagi para wisatawan, kebanggaan bagi penduduk lokal, dan lambang resmi negara bagian tersebut. Nathaniel Hawthrone menulis tentang ukiran alam ini dalam cerita pendeknya yang berjudul The Great Stone Face (Wajah Batu yang Agung).
Kita Aman
The United States Bullion Depository (Pusat Penyimpanan Emas Amerika Serikat) di Fort Knox, Kentucky, adalah sebuah bangunan yang dijaga sangat ketat. Dalam bangunan itu tersimpan 5.000 ton emas batangan dan barang berharga lainnya yang berada di bawah tanggung jawab pemerintah federal. Fort Knox dilindungi pintu seberat 22 ton dan sistem keamanan berlapis yang terdiri atas alarm, kamera video, ladang ranjau, kawat berduri, pagar listrik, penjaga bersenjata, dan helikopter Apache siluman. Berdasarkan tingkat keamanannya, Fort Knox dianggap sebagai salah satu tempat paling aman di dunia.
Tetaplah Tenang Dan Lanjutkan
Tetaplah tenang dan hubungi Ibu.” “Tetaplah tenang dan nikmati makanan-nya.” “Tetaplah tenang dan masaklah airnya.” Perkataan-perkataan itu terilhami dari frasa: “Tetaplah Tenang dan Lanjutkan.” Pesan itu pertama kali muncul di Inggris Raya saat Perang Dunia II mulai berkecamuk tahun 1939. Para pejabat Inggris mencetaknya pada poster-poster yang dirancang untuk mengurangi kepanikan dan keputusasaan selama perang berlangsung.
Hati Yang Jujur
Suatu hari, saya membaca ukiran pada sebuah batu nisan tua yang terdapat di suatu pemakaman. Di batu nisan tersebut tertulis, “J. Holgate: Seorang yang jujur”.
Mahkota Kemuliaan
Seperangkat tanda dan jubah kebesaran milik Kerajaan Inggris Raya yang disebut Crown Jewels disimpan dengan aman di Menara London dan dijaga ketat 24 jam sehari. Setiap tahunnya, jutaan orang akan mengunjungi pameran itu untuk mengagumi harta benda yang penuh hiasan tersebut. Crown Jewels melambangkan kekuasaan dari kerajaan itu, sekaligus kewibawaan dan kedudukan dari orang-orang yang mengena-kannya.
Allah Yang Murah Hati
Beberapa tahun yang lalu, ketika keluarga kami tinggal di Chicago, kami menikmati banyak keuntungan. Salah satu hal yang paling saya nikmati adalah restoran-restoran mengagumkan yang tampaknya saling bersaing, tidak hanya dalam kelezatan hidangannya, tetapi juga porsi sajiannya. Di satu restoran Italia yang kami kunjungi, saya dan istri biasanya akan memesan setengah porsi menu pasta kegemaran kami. Sisanya masih bisa kami bawa pulang, dan cukup untuk makan malam kami keesokan harinya! Porsi yang luar biasa besar itu membuat kami merasa seperti berada di rumah nenek saat beliau mencurahkan kasihnya kepada kami melalui masakannya.
Pelajaran Dari Sakit Gigi
Dalam buku klasiknya yang berjudul Mere Christianity (Kekristenan Asali), C. S. Lewis menuliskan, “Ketika masih kecil, aku sering sakit gigi. Dan aku tahu jika aku memberi tahu Ibu, ia pasti memberiku sesuatu yang akan menghilangkan rasa sakitnya agar aku bisa tidur malam itu. Namun aku tak men-ceritakannya pada Ibu—setidaknya sampai rasa sakit itu sudah tidak tertahankan. . . . Aku tahu Ibu akan membawaku ke dokter gigi pada keesokan harinya. . . . Aku mau segera terbebas dari rasa sakit, tetapi hal itu tidak mungkin terjadi sebelum gigiku diobati dengan total.”
Apa Yang Kita Inginkan?
Teman saya, Mary, mengatakan kepada saya bahwa ia tidak selalu menyanyikan semua lirik himne dan puji-pujian yang dinaikkan dalam kebaktian di gereja. Ia berkata, “Rasanya seperti tidak jujur saat menyanyikan, ‘Yang kurindu hanya Yesus’, sementara hatiku sebenarnya merindukan banyak hal yang lain.” Saya menghargai kejujurannya.