Month: Oktober 2020

Puing-Puing dan Allah

Setelah mendoakan apa yang Allah kehendaki untuk mereka lakukan di masa depan, Mark dan Nina yakin bahwa mereka harus pindah dan tinggal di pusat kota. Mereka baru saja membeli sebuah rumah kosong dan merenovasinya ketika badai tornado datang menerjang. Mark mengirim pesan kepada saya: “Kami mendapat kejutan pagi ini. Tornado yang baru melanda Jefferson City telah menghancurkan rumah kami hingga tinggal puing-puing. Allah pasti sedang merencanakan sesuatu.”

Setiap Orang Butuh Mentor

Saat berjalan menuju kantor atasan saya yang baru, saya dipenuhi rasa khawatir dan waswas. Atasan saya sebelumnya sering memperlakukan bawahannya dengan sikap keras dan merendahkan, sehingga tidak jarang saya (dan rekan-rekan lain) menangis dibuatnya. Sekarang saya bertanya-tanya, Seperti apakah atasan yang baru ini? Namun, begitu saya memasuki ruang kerja atasan saya yang baru, ketakutan saya hilang. Beliau menyambut saya dengan hangat dan meminta saya bercerita tentang diri saya serta apa saja yang membuat saya merasa frustrasi. Ia mendengarkan dengan saksama, dan melalui raut wajahnya yang baik hati dan kata-katanya yang lembut, saya tahu ia benar-benar peduli. Selain sebagai saudara seiman dalam Tuhan, ia pun menjadi mentor, penyemangat, sekaligus sahabat saya di kantor.

Tangan Seorang Supir Truk

Kabar itu sangat mengejutkan. Setelah sembuh dari kanker prostat, kini ayah saya didiagnosis menderita kanker pankreas. Ini tidak mudah, karena selama ini ayah saya harus merawat ibu saya yang juga menderita penyakit kronis. Karena keduanya sekarang membutuhkan perawatan, saya sudah membayangkan betapa sulitnya hari-hari ke depan.

Teruslah Belajar Merangkul Perbedaan!

Kita merasa asing dengan perbedaan, dan kerap melabeli orang dari golongan tertentu, hingga kita pun menghindari pertemuan dan pergaulan dengan mereka. Sebagai orang Kristen, bagaimanakah seharusnya kita bersikap dalam menghadapi perbedaan?

Untuk Siapa?

Foto itu membuat saya tertawa terpingkal-pingkal. Kerumunan orang telah memadati kedua sisi jalan sebuah kota di Meksiko; mereka melambai-lambaikan bendera dan melemparkan konfeti sambil menunggu kedatangan Sri Paus. Di tengah jalan, lewatlah seekor anak anjing liar, yang terlihat menyeringai gembira, seolah-olah semua orang itu berkumpul untuk menyambutnya. Anjing kecil itu tahu bagaimana menikmati sambutan yang meriah!