Melakukan Apa yang Dapat Dilakukan
Ibu itu meletakkan wadah plastik untuk kue mangkuk di atas meja kasir. Selanjutnya, kartu ulang tahun dan beberapa kantong makanan ringan. Rambutnya yang acak-acakan menegaskan wajahnya yang terlihat lelah. Anaknya yang batita terus merengek minta diperhatikan. Ketika kasir memberitahukan jumlah total belanjaannya, raut wajah sang ibu langsung berubah. “Oh, kalau begitu saya akan kembalikan beberapa barang. Namun, sebenarnya ini untuk ulang tahunnya,” desahnya sambil melirik sang anak dengan sedih.
Menghadapi Kegelapan
Pada pertengahan dekade 1960-an, dua orang berpartisipasi dalam penelitian tentang dampak kegelapan pada jiwa manusia. Mereka memasuki gua yang terpisah, sementara para peneliti mengamati kebiasaan makan dan tidur mereka. Yang satu bertahan dalam kegelapan total selama 88 hari, sementara yang lainnya bertahan selama 126 hari. Keduanya tidak mengira akan dapat bertahan dalam kegelapan sepanjang itu. Salah seorang dari mereka merasa hanya tidur sebentar, tetapi mendapati bahwa sebenarnya ia tidur terus selama 30 jam. Kegelapan memang membuat bingung.
Dikejar oleh Kasih
“Aku melarikan diri dari-Nya, sepanjang malam dan sepanjang hari,” demikian pembukaan puisi terkenal “The Hound of Heaven” karya penyair Inggris, Francis Thompson. Thompson menggambarkan tentang pengejaran Tuhan Yesus yang tidak kenal lelah, sekalipun Thompson berusaha bersembunyi, bahkan melarikan diri dari Allah. Di akhir puisinya, sang penyair menyimpulkan, “Benar, akulah yang terus Engkau cari!”
Dosa dan Pengampunan
Dalam buku Human Universals, antropolog Donald Brown menyusun daftar berisi lebih dari empat ratus perilaku yang dianggapnya lazim di antara umat manusia. Hal-hal yang dicatatnya termasuk bermain, lelucon, tarian, dan peribahasa, rasa takut kepada ular, dan cara mengikat barang dengan tali! Begitu juga, ia meyakini semua budaya memiliki konsep benar dan salah, yang membuat orang memuji kemurahan hati, menghargai janji, dan mengecam kejahatan dan pembunuhan sebagai tindakan yang keji. Kita semua memiliki hati nurani, tidak peduli dari mana kita berasal.
Bintang yang Bercahaya
Adakalanya saya memejamkan mata dan membayangkan kembali rumah masa kecil saya. Saya ingat bagaimana saya pernah memandangi bintang-bintang di langit bersama ayah saya. Kami bergantian melirik ke arah langit melalui teleskop, berusaha memperhatikan titik-titik cahaya yang berkilauan dan berkedip-kedip. Titik-titik terang yang terbuat dari panas dan api tersebut sangat kontras dengan permukaan langit yang hitam kelam.