Tempat Tidur Kosong
Saya sangat bersemangat untuk kembali ke rumah sakit St. James Infirmary di Montego Bay, Jamaica, dan bertemu kembali dengan Rendell, yang dua tahun sebelumnya mendengar tentang kasih Yesus baginya. Evie, seorang remaja di kelompok paduan suara sekolah yang pergi bersama saya waktu itu, mengajak Rendell membaca Kitab Suci dan menerangkan tentang Injil kepadanya. Rendell kemudian menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya.
Rencana Pensiun dari Allah
Seorang arkeolog, Dr. Warwick Rodwell, sedang bersiap memasuki masa pensiun ketika ia menemukan sesuatu yang luar biasa di Katedral Lichfield, Inggris. Ketika para pekerja menggali sebagian lantai gereja untuk menggantinya dengan alas yang baru, mereka malah menemukan patung Gabriel, sang penghulu malaikat. Patung itu diperkirakan berusia 1.200 tahun. Seketika itu juga Dr. Rodwell batal untuk pensiun karena ia langsung sibuk…
Melayani yang Terkecil
Sebuah video menunjukkan seorang laki-laki berlutut di tepi jalan raya yang ramai saat sedang terjadi kebakaran hutan yang hebat. Ia tampak bertepuk tangan dan memanggil-manggil dengan nada membujuk. Apakah yang dinantikannya? Seekor anjing? Sesaat kemudian seekor kelinci muncul. Laki-laki tersebut meraup kelinci yang ketakutan itu lalu berlari menuju tempat aman.
Kabar Baik untuk Diberitakan
“Siapa namamu?” tanya Arman, seorang mahasiswa asal Iran. Setelah saya memberi tahu bahwa nama saya Estera, wajahnya langsung berseri-seri dan ia berseru, “Wah, kita punya nama yang mirip! Dalam bahasa Farsi, nama saya adalah Setare.” Interaksi sederhana itu menjadi awal dari percakapan yang luar biasa. Saya menceritakan kepadanya bahwa saya diberi nama mengikuti salah seorang tokoh Alkitab, “Ester,” seorang ratu Yahudi di Persia (sekarang Iran). Dimulai dari kisah Ester, saya pun membagikan Kabar Baik tentang Yesus Kristus. Sebagai tindak lanjut dari percakapan kami, Arman mulai mengikuti kelas Alkitab mingguan untuk belajar lebih dalam tentang Kristus.
Hadiah Terbaik
Selama bertahun-tahun, teman saya Barbara telah memberi saya banyak kartu berisi kata-kata yang menguatkan dan hadiah-hadiah kecil yang penuh makna. Setelah saya mengabarinya bahwa saya telah menerima Yesus sebagai Juruselamat, ia memberikan hadiah terbaik darinya: Alkitab pertama saya. Ia berkata, “Kamu akan semakin dekat dengan Allah dan semakin dewasa dalam kerohanianmu jika kamu bertemu dengan Dia setiap hari, membaca Kitab Suci, berdoa, beriman, dan menaati-Nya.” Hidup saya berubah ketika Barbara mengajak saya untuk lebih mengenal Allah.
Cahaya Terang
Di musim panas tahun 2015, rombongan tim misi dari gereja kami merasa iba melihat keadaan di Mathare, salah satu kawasan kumuh di Nairobi, Kenya. Kami mengunjungi sekolah dengan lantai tanah, dinding dari lembaran seng berkarat, dan bangku-bangku kayu. Namun, di tengah lingkungan yang sedemikian sederhana, ada satu orang yang terlihat sangat menonjol.
Berkat Itu Pasti Datang
Suatu hari, saya berjalan-jalan dengan seorang teman wanita yang membawa serta cucu-cucunya. Sambil mendorong kereta bayi, ia berkata kalau jalan paginya kali itu sia-sia—karena alat pelacak di pergelangan tangannya tidak menghitung hanya karena ia tidak mengayunkan lengan. Saya mengingatkan bahwa kegiatan pagi itu tidak akan sia-sia karena masih berguna bagi kesehatan tubuhnya. “Memang,” ia tertawa. “Tapi aku benar-benar ingin mendapat bintang emas dari alat pelacakku!”
Misi Penyelamatan Terbesar
Pada 18 Februari 1952, sebuah badai besar menghantam kapal tanker SS Pendleton hingga patah menjadi dua bagian sekitar 16 kilometer dari tepi pantai Massachusetts. Lebih dari 40 orang pelayar terjebak di buritan kapal yang perlahan tenggelam di tengah tiupan angin kencang dan terjangan ombak ganas.