Category  |  Uncategorized

Tidak Akan Salah Diterjemahkan

Selama bertahun-tahun ini, saya mendapat kesempatan berharga untuk mengajarkan Alkitab kepada banyak orang di berbagai tempat di dunia. Karena saya hanya bisa berbahasa Inggris, saya sering bekerja sama dengan para penerjemah yang dapat memahami ungkapan hati saya dan menerjemahkannya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh para pendengar di masing-masing negara. Terjalinnya komunikasi yang efektif sangat bergantung pada kemampuan setiap penerjemah ini. Baik itu Inawaty di Indonesia, Annie di Malaysia, atau Jean di Brasil, mereka memastikan bahwa maksud yang saya sampaikan lewat perkataan saya dapat diungkapkan dengan jelas.

Baa!

Salah satu permainan yang mula-mula dimainkan oleh banyak orangtua bersama anak adalah berpura-pura menakuti mereka. Ayah menyembunyikan wajahnya di balik kedua telapak tangan dan tiba-tiba memuncul-kan wajahnya sambil berkata, “Baa!” Si anak pun tertawa geli melihat kekonyolan ini.

Kasih Yesus Untuk Semua

Sesuatu yang agak tidak biasa terjadi. Hari itu, tiga kali saya mendengar sebuah lagu yang sama. Siang harinya, saya menghadiri kebaktian puji-pujian di sebuah panti wreda. Dalam doanya di akhir kebersamaan kami, Willie, salah seorang wanita penghuni panti, berkata, “Mari kita nyanyikan, ‘Yesus Sayang Padaku’.” Malam harinya, saya menghadiri pertemuan dengan kaum muda yang juga menyanyikan lagu itu dengan ketukan irama dari tangan dan kaki mereka. Kemudian di penghujung malam itu, saya menerima pesan di telepon yang berisi rekaman suara cucu keponakan saya yang berumur 2½ tahun. Dengan suara lembut nan merdu ia bernyanyi, “Walau ‘ku kecil, lemah, aku ini milik-Nya.” Baik yang berusia 90-an tahun, anak-anak muda, maupun seorang balita sama-sama menyanyikan lagu tersebut hari itu.

Terbitnya Mentari

Tadi pagi matahari terbit dengan indahnya, tetapi saya terlalu sibuk untuk menikmati-nya. Saya tidak mengindahkannya dan sibuk dengan hal-hal lain. Saya terpikir tentang pemandangan indah itu beberapa saat yang lalu, dan saya pun sadar telah kehilangan kesempatan untuk memuji Allah pagi ini.

Big Spring

Di Semenanjung Utara Michigan terdapat sebuah keajaiban alam yang sangat mencengangkan—sebuah kolam sedalam kira-kira 40 kaki (±12 meter) dan sepanjang 300 kaki (±91 meter) yang oleh penduduk asli Amerika disebut “Kitch-iti-Kipi” atau “air dingin yang besar”. Saat ini, kolam tersebut dikenal dengan nama Big Spring (Mata Air Besar). Mata air ini bersumber dari beberapa mata air di bawah tanah yang memasok lebih dari 10.000 galon (±38.000 liter) air per menit melewati bebatuan karang di bagian dasar hingga sampai ke permukaan. Selain itu, temperatur airnya tetap terjaga pada suhu sekitar 7 derajat Celcius. Artinya, sekalipun semenanjung itu dilanda cuaca dingin yang ekstrem, kolam ini tidak akan pernah membeku. Para wisatawan dapat menikmati pemandangan kolam Big Spring pada musim apa saja di sepanjang tahun.

Perhatikanlah Bunga Bakung

Saya menyukai alam dan memberikan pujian kepada Sang Pencipta, tetapi terkadang saya merasa bersalah karena terlalu mengagumi alam ini. Namun kemudian saya teringat bahwa Yesus memakai alam sebagai sarana pengajaran-Nya. Untuk mendorong manusia supaya tidak khawatir, Dia memakai bunga kecil di ladang sebagai contoh. “Perhatikanlah bunga bakung,” kata Yesus, lalu mengingatkan mereka bahwa meskipun bunga itu tidak bekerja sama sekali, Allah mendandani mereka dengan indah. Kesimpulan Yesus? Jika Allah mendandani sesuatu yang bersifat sementara demikian indahnya, Dia pasti akan melakukan yang lebih lagi bagi kita (Mat. 6:28-34).

Kuasa Kasih

Buku-buku tentang topik kepemimpinan sering masuk dalam daftar buku terlaris. Kebanyakan dari buku-buku itu mengajarkan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang tangguh dan berhasil. Namun buku berjudul In the Name of Jesus: Reflections on Christian Leadership (Dalam Nama Yesus: Refleksi Tentang Kepemimpinan Kristen) dituliskan oleh Henri Nouwen dari suatu sudut pandang yang berbeda. Mantan pengajar universitas yang pernah bertahun-tahun melayani sebuah komunitas bagi orang dewasa dengan keterlambatan pertumbuhan mental ini menulis: “Pertanyaannya bukanlah: Berapa banyak orang yang memperhatikan Anda? Berapa banyak yang akan Anda capai? Adakah hasil yang Anda raih? Melainkan ini: Apakah Anda mengasihi Yesus? . . . Dalam dunia yang penuh dengan orang yang kesepian dan putus asa ini, alangkah dibutuhkannya para pria dan wanita yang mengenal isi hati Allah, suatu hati yang mengampuni, yang peduli, yang rela menjangkau, dan rindu membawa kesembuhan.”

“Berbaring”

Anjing golden retriever kesayangan kami sering mengalami kejang-kejang akibat terlampau bersemangat. Untuk mencegah hal itu terjadi, kami berusaha menenangkannya. Kami akan membelai-belainya, lalu berbicara padanya dengan suara yang lembut, dan memerintahkannya untuk berbaring. Namun saat mendengar kata “berbaring”, anjing kami akan mengalihkan pandangan matanya dari kami dan mulai mengeluh. Akhirnya, sambil mengeluarkan bunyi lenguhan panjang, ia pun menyerah dan merebahkan tubuh ke lantai.

Strategi Benteng Kosong

Dalam roman sejarah negeri China berjudul Romance of the Three Kingdoms (Kisah Tiga Kerajaan), penulis Luo Guanzhong menggambarkan tentang “Strategi Benteng Kosong”, sebuah penerapan psikologi terbalik untuk memperdaya musuh. Ketika 150.000 anggota pasukan Kerajaan Wei tiba di kota Xicheng yang hanya diperkuat pasukan kurang dari 2.500 tentara, pasukan Wei mendapati pintu gerbang kota itu terbuka lebar dan Zhuge Liang, ahli strategi militer yang terkenal, sedang memainkan kecapi dengan tenang dan didampingi dua anak kecil. Jenderal pasukan Wei merasa bingung melihat keadaan itu dan curiga akan ada penyergapan mendadak sehingga segera memerintahkan pasukannya untuk mundur total.