Bulan: November 2013

Nama Itu

Setelah mengunjungi kami di Grand Rapids, Michigan, Maggie, cucu perempuan kami yang masih kecil, pulang bersama keluarga-nya ke Missouri. Ibunya menceritakan kepada kami bahwa selama beberapa hari setelah tiba di rumah mereka, Maggie suka berjalan mengelilingi rumah dengan gembira sambil berseru, “Michigan! Michigan!”

Perhatian Yang Tulus

Pada malam pertama dari suatu acara retret bagi keluarga, pemimpin acara menginformasikan jadwal sepanjang minggu yang akan diikuti para peserta. Setelah selesai, ia bertanya apakah ada yang ingin menambahkan sesuatu. Seorang gadis muda lalu berdiri untuk memohon pertolongan. Gadis ini bercerita tentang saudara laki-lakinya—seorang anak berkebutuhan khusus—dan tentang keadaan saudaranya yang membutuhkan pengawasan ketat itu. Ia berbicara tentang kelelahan yang dialami keluarganya, lalu memohon kepada setiap orang yang berada di situ untuk membantunya dalam mengawasi saudara laki-lakinya sepanjang minggu itu. Permohonan gadis itu keluar dari perhatiannya yang tulus kepada orangtua dan saudara laki-lakinya. Sungguh indah untuk kemudian melihat orang-orang di situ menyingsingkan lengan untuk membantu keluarga ini sepanjang berlalunya minggu itu.

Kawan Seperjalanan

Baru-baru ini saya mencari tahu kabar tentang teman-teman seangkatan dari seminari tempat saya belajar dahulu. Saya mendapati banyak kawan saya yang telah meninggal dunia, dan ini mengingatkan saya akan singkatnya hidup. Masa hidup manusia mencapai 70 tahun, bisa kurang atau lebih, setelah itu kita pun lenyap (Mzm. 90:10). Pemazmur asal Israel itu memang benar: Kita tak lain adalah orang yang menumpang dan pendatang di bumi (39:13).

Selamat Datang Kembali

Jim pernah memutuskan untuk mengikut Kristus pada usia 10 tahun. Lima belas tahun kemudian komitmennya telah memudar. Ia hanya mementingkan kesenangan hidupnya sekarang dan terjerumus dalam sejumlah kebiasaan buruk. Kemudian hidupnya semakin porak-poranda. Ia mengalami masalah dalam pekerjaannya. Tiga orang anggota keluarganya meninggal pada waktu yang hampir bersamaan. Ketakutan dan keraguan mulai mengusik Jim, dan tampaknya tak ada satu hal pun yang dapat menolongnya—sampai suatu hari ia membaca Mazmur 121:2, “Pertolongan-ku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.” Ayat ini menerobos ketakutan dan kebingungan dalam hatinya. Ia datang kembali kepada Allah untuk memohon pertolongan, dan Allah pun menyambutnya kembali.

Pahlawan Yang Mengalahkan Dosa

Beberapa waktu yang lalu, seseorang mengajukan suatu pertanyaan yang sangat sulit kepada saya: “Berapa lama Anda bisa bertahan tanpa berbuat dosa? Seminggu, sehari, atau satu jam?” Bagaimana kita dapat menjawab pertanyaan semacam itu? Jika mau jujur, kita mungkin berkata, “Tak ada hari tanpa aku berbuat dosa.” Atau ketika kita mengingat kembali sepanjang minggu yang baru saja berlalu, mungkin kita menyadari bahwa kita belum mengakui dosa-dosa kita kepada Allah. Tentulah kita sedang mem-bodohi diri sendiri apabila kita berkata bahwa kita tidak pernah berbuat dosa dalam pikiran maupun tindakan kita selama seminggu ini.

Kepada Yang Berhak

Saya dan suami tinggal di suatu daerah pedesaan yang dikelilingi oleh tanah pertanian yang terkenal dengan slogan berikut: “Jika engkau menyantap makananmu hari ini, ucapkanlah terima kasihmu kepada para petani.” Para petani memang berhak menerima ucapan terima kasih kita. Merekalah yang bekerja keras dengan berpanas-panasan dalam mengolah tanah, menanam benih, dan memanen hasil pertanian supaya kita dapat makan dan tidak mati kelaparan.

Pahlawan Kita Yang Tak Kenal Rasa Takut

Sewaktu saya masih kanak-kanak, saya pernah merasa sangat takut untuk tidur di malam hari. Segera setelah orangtua saya mematikan lampu kamar tidur, saya membayangkan tumpukan baju kotor di atas kursi akan berubah bentuk menjadi seekor naga yang ganas. Saya juga membayangkan ada sesosok makhluk mengerikan di bawah tempat tidur, dan itu membuat saya panik dan tidak berani memejamkan mata.

Menolong Orang Lain

Ketika badai salju mengubur lahan rerumputan, para peternak harus memberi makan ternak mereka dengan tangan. Ketika jerami diturunkan dari gerobak dan truk, dengan segera binatang yang kuat menyeruak ke depan. Binatang yang lemah atau sakit-sakitan hanya mendapat sedikit makanan atau tidak sama sekali kecuali peternak turun tangan.

Sekeping Jigsaw

Pada perayaan hari ulang tahunnya, sang tuan rumah mengubah tradisi dengan cara memberikan bingkisan kepada setiap tamu yang datang ke pestanya. Kriste memberi suatu pesan pribadi kepada kami masing-masing untuk menyatakan betapa berartinya kami baginya. Pesan itu juga disertai kata-kata yang menguatkan tentang bagaimana Allah menjadikan kami sebagai pribadi yang dikehendaki-Nya. Di setiap pesan dilampiri sekeping jigsaw untuk mengingatkan bahwa masing-masing kami itu unik dan berarti dalam rencana Allah.