Penyesalan Mendalam
Ketika saya sedang berbicara dengan seorang pianis yang piawai, ia menanya-kan apakah saya dapat memainkan alat musik tertentu. Ketika saya menjawab, “Saya memainkan radio,” ia tertawa dan bertanya lagi apakah saya pernah ingin dapat memainkan alat musik tertentu. Dengan agak malu, saya menjawab, “Saya pernah mengambil les piano saat masih kecil, tetapi kemudian saya menyerah dan tidak melanjutkannya.” Kini, setelah dewasa, saya menyesal karena tidak melanjutkan pelajaran piano saya. Saya sangat menyukai musik dan berandai-andai bisa memainkan piano saat ini. Percakapan itu kembali mengingatkan saya bahwa hidup ini sering dibentuk oleh pilihan demi pilihan yang kita buat—dan sebagian pilihan itu kini meninggalkan penyesalan.
Air Bagi Dunia
Meski 70 persen dari dunia ini ditutupi oleh air, tetapi hanya kurang dari 1 persen di antaranya yang dapat diminum oleh manusia. Konservasi dan kebersihan air menjadi masalah yang genting di berbagai belahan dunia, karena hidup manusia sangat bergantung pada tersedianya air bersih.
Cara Dan Tempat Yang Sepele
Saya kerap bertemu dengan orang yang melihat dirinya sedang melayani dalam pekerjaan dan tempat yang sepele. Mereka sering berkecil hati karena merasa kesepian, dan menganggap pelayanan mereka tidaklah berarti. Saat mendengarkan kisah mereka, saya terpikir pada seorang malaikat dalam buku Out of the Silent Planet karya C. S. Lewis. Ia berkata: “Bangsaku punya aturan: Jangan pernah membicarakan soal ukuran atau jumlah. . . . Sikap itu hanya akan membuat kita menghargai apa yang tidak penting dan mengabaikan apa yang benar-benar penting.”
Whoppers Atau Adventures?
Kakek saya senang bercerita, dan saya suka mendengarkannya. Papaw, biasa kami menjulukinya, mempunyai dua jenis cerita. “Whoppers” adalah cerita-cerita rekaan yang mengandung kebenaran, tetapi isinya berubah-ubah setiap kali diceritakan kembali. “Adventures” adalah cerita-cerita dari kejadian nyata yang sungguh terjadi, dengan fakta-fakta yang tidak berubah ketika diceritakan kembali. Suatu hari kakek bercerita tentang sesuatu yang sepertinya terlalu muluk-muluk untuk dipercaya. “Itu Whopper,” ujar saya, tetapi kakek bersikukuh bahwa kisah itu nyata. Walaupun isi ceritanya tidak pernah berubah, saya tak bisa mempercayainya, karena kisahnya sama sekali tak masuk akal.
Jembatan Hidup
Penduduk yang tinggal di Cherrapunji, India, telah mengembangkan sebuah cara yang unik untuk menyeberangi sungai dan aliran air yang banyak terdapat di daerah mereka. Mereka membangun jembatan-jembatan dengan bahan dari akar pohon karet. “Jembatan hidup” itu memerlukan waktu 10 hingga 15 tahun untuk berkembang hingga sempurna, dan begitu jadi, jembatan tersebut sangat kokoh dan dapat digunakan hingga beratus-ratus tahun.
Kelihatan Keren!
Suatu hari di dalam mobil, putri saya mencoba sepasang kacamata hitam yang baru saya beli. Kemudian ia menaruhnya kembali dan berkata, “Ini bukan kacamata hitam, Bu. Ini cuma kacamata untuk bergaya,” godanya, “Ibu membelinya karena Ibu merasa cantik saat memakainya, ya kan?”
Merasa Terbelenggu?
Boethius hidup pada abad ke-6 di Italia dan bekerja di lingkungan istana sebagai seorang politikus yang sangat andal. Sayangnya, raja tidak menyukai Boethius. Boethius pun dituduh berkhianat dan dijebloskan ke dalam penjara. Sambil menunggu waktu hukumannya, Boethius meminta alat tulis supaya ia dapat mencatat perenungan yang dipikirkannya. Di kemudian hari, hasil perenungannya tersebut menjadi karya iman klasik tentang pelipur lara yang dikenang orang sepanjang masa.
Kesetiaan Sejati
Diperkirakan lebih dari 14 triliun mil jarak terbang telah dikumpulkan para penumpang yang kerap bepergian dengan menggunakan pesawat udara di seluruh dunia. Hal ini bermula dari awal 1980-an, ketika untuk pertama kalinya maskapai penerbangan memulai program penumpang setia (frequent-flyer) guna mendorong terjadinya transaksi yang berulang dengan menghadiahi para penumpang atas kesetiaan mereka dalam menggunakan layanan maskapai tersebut. Akumulasi jarak terbang tersebut dapat ditukar dengan perjalanan gratis, barang, dan jasa khusus. Alhasil, orang-orang mulai merencanakan perjalanan mereka tidak hanya berdasarkan harga dan jadwal tetapi juga menurut hadiah yang ingin mereka dapatkan.
Gandum Di Puncak Gunung
Dalam hidup ini, saya sudah pernah mendaki sampai ke puncak sejumlah gunung di Amerika Serikat, dan saya dapat mengatakan bahwa tidak terdapat banyak tumbuhan di sana. Di puncak gunung hanya ada bebatuan dan lumut. Puncak gunung bukanlah tempat yang wajar untuk bertum-buhnya gandum dengan limpah-ruah.