Category  |  Santapan Rohani

Mengharapkan Sukacita

Dalam blognya, Bronnie Ware mengulas berbagai penyesalan yang ia dengar saat merawat para penderita penyakit yang tidak tersembuhkan. Sebagai contoh, “Andai saja aku bekerja tidak terlalu keras,” “Aku menyesal tidak menjaga hubungan dengan teman-temanku,” dan yang mungkin paling menyentuh: “Seharusnya aku lebih membahagiakan diriku.”

Yesus Menjamah Kita

Letty, seorang petugas kebersihan di sebuah gedung perkantoran, dikenal dapat berjalan dengan sangat cepat. Berjalan cepat membuatnya bisa menghindari orang banyak. Saat melewati orang-orang, Letty, yang lama didera kemiskinan dan terbiasa direndahkan, secara refleks menutupi sebagian wajahnya dengan tangan. Ia menyatakan bahwa rasa malunya yang besar timbul karena ia merasa tidak seperti “orang lain yang normal, rupawan, dan berpendidikan.” Namun, hati Letty mulai pulih ketika seorang wanita di tempat ia bekerja mengajaknya berteman.

Menggali Hikmat

Sekelompok pekerja konstruksi di Florida yang sedang mengerjakan proyek saluran drainase telah menemukan harta karun yang sangat berharga. Jauh di dalam tanah, mereka menemukan sebuah perahu nelayan dari era 1800-an yang masih terawat baik. Di dalam perahu itu ditemukan artefak-artefak yang menarik, seperti beberapa bagian dari lampu minyak tanah, gelas yang terbuat dari tempurung kelapa, dan sejumlah uang logam. Kapal tersebut kemudian diteliti dengan harapan dapat menyediakan informasi tentang cara hidup orang di wilayah tersebut lebih dari 100 tahun yang lalu. “[Ini] lebih dari sekadar soal perahu. [Ini] merupakan pengingat tentang kehidupan orang sehari-hari pada masa itu,” kata salah seorang arkeolog maritim. Dengan menggali semakin dalam, pengetahuan dan hikmat pun diperoleh.

Tabut yang Hilang

Dalam suatu retret gereja pada musim gugur, putra saya mengajak Jeff, pendeta kami, menapaki jalan setapak menuju suatu ruangan kapel di alam terbuka. Tiba-tiba, di sana mereka menemukan tabut perjanjian! Tentu saja, itu bukan tabut yang asli, melainkan replika berukuran sebenarnya dan bersalutkan emas. Tabut tersebut awalnya dibuat oleh suami saya beberapa tahun lalu, dengan dorongan dari Jeff, dan saat itu baru saja diselesaikan oleh putra saya sebagai kejutan baginya.

Kekuatan Allah yang Tak Tertandingi

Dalam buku From the Pit to the Pulpit (Dari Liang ke Mimbar), John Stroup membagikan kisah tentang tekanan hidupnya yang sangat kuat dan kejam, yang membuatnya babak belur secara jasmani, seksual, dan emosional. Ia menulis, “Saya sudah menggunakan narkoba sebelum saya bisa mengemudi. . . . Saya berhenti bersekolah dan semakin terjerumus dalam gaya hidup kriminal.” Pada akhirnya, tindak kriminal yang dilakukan John menjebloskannya ke dalam penjara. Saat menjalani lima tahun masa hukumannya, firman Tuhan dalam Alkitab menjadi nyata baginya, sehingga ia pun merendahkan hatinya di hadapan Allah. Oleh kasih karunia Allah, ia dibebaskan dari kebiasaan-kebiasaan yang selama ini menguasai dirinya.