Berserah kepada Yesus
Pada tahun 1951, dokter menyarankan kepada Joseph Stalin untuk mengurangi beban kerja supaya kesehatannya terjaga. Akan tetapi, sang dokter justru ditangkap atas tuduhan telah memata-matai penguasa Uni Soviet itu. Diktator yang sudah menindas banyak orang dengan kebohongan itu tidak dapat menerima kebenaran, dan seperti yang sering dilakukannya—ia memilih untuk menyingkirkan orang yang menyampaikan fakta kepadanya. Namun, kebenaran tetap menang. Stalin pun wafat pada tahun 1953.
Membangun Niat Baik
Ketika berpikir tentang praktik bisnis yang paling berhasil, yang pertama terlintas dalam pikiran kita mungkin bukan sifat-sifat seperti kebaikan dan kemurahan hati. Namun, itulah yang diyakini oleh pengusaha James Rhee. Pengalaman Rhee sebagai CEO sebuah perusahaan yang nyaris bangkrut mengajarkannya bahwa dengan memprioritaskan apa yang ia sebut “niat baik”––suatu “budaya kebaikan” dan semangat rela memberi—ia dapat menyelamatkan dan bahkan mengembangkan perusahaannya. Mengutamakan sifat-sifat tersebut dapat memberikan harapan dan motivasi yang dibutuhkan untuk bersatu, berinovasi, dan memecahkan masalah. Rhee menjelaskan bahwa “Niat baik . . . adalah aset nyata yang dapat dilipatgandakan dan diperkuat.”
Hati Allah untuk Semua Orang
Saat berusia sembilan tahun, Dan Gill pernah datang bersama sahabatnya Archie ke pesta ulang tahun teman sekelas mereka. Ketika ibu dari anak yang berulang tahun melihat Archie, ia tidak mengizinkannya masuk. “Kursinya tidak cukup,” katanya bersikeras. Dan sempat menawarkan diri untuk duduk di lantai agar ada tempat bagi temannya yang berkulit hitam itu, tetapi si ibu tetap menolak. Dengan sangat sedih, Dan pun menyerahkan hadiah yang mereka bawa lalu pulang bersama Archie. Penolakan yang dialami temannya itu membuat hati Dan terluka.
Mempercayai Allah
Saya perlu mendapatkan dua jenis obat dengan segera. Satu untuk alergi yang diderita ibu saya, dan satu lagi untuk mengobati eksim keponakan saya. Penyakit yang mereka derita makin menjadi-jadi, tetapi obatnya tidak lagi tersedia di apotek. Karena putus asa dan tak berdaya, saya berdoa berulang-ulang, Tuhan, tolonglah mereka.
Hanya Sebuah Bisikan
Tembok berbisik di Grand Central Station kota New York menjadi semacam oasis akustik dari segala kebisingan yang memenuhi area tersebut. Lokasi unik ini memungkinkan orang-orang untuk menyampaikan pesan dengan suara berbisik dari jarak sembilan meter. Saat seseorang berdiri di bawah gapura granit dan berbisik ke arah tembok, gelombang suara akan bergerak naik dan merambat melalui lengkungan batu itu untuk diterima pendengar yang berdiri di sisi yang lain.
Keterampilan untuk Berbelas Kasihan
“Sebilah duri telah menyisip di kakimu—itu sebabnya terkadang engkau menangis di malam hari,” tulis Katarina dari Siena pada abad ke-14. Ia melanjutkan, “Ada orang-orang yang dapat mengeluarkannya. Keterampilan yang dibutuhkan untuk itu dipelajari dari [Allah].” Katarina mengabdikan hidupnya untuk mengembangkan “keterampilan” tersebut, dan sampai sekarang masih dikenang karena kemampuannya yang luar biasa dalam berempati dan berbelas kasihan kepada orang-orang yang menderita.
Melayani demi Allah
Ketika Ratu Inggris Elizabeth meninggal dunia pada bulan September 2022, ribuan tentara dikerahkan untuk berbaris dalam prosesi pemakamannya. Peranan mereka masing-masing hampir pasti tidak terlihat di tengah kerumunan orang, tetapi banyak dari mereka menganggap tugas tersebut sebagai kehormatan yang terbesar. Seorang tentara berkata bahwa itu merupakan “kesempatan untuk menunaikan tugas terakhir kami bagi Yang Mulia.” Baginya, yang menjadikan itu penting bukanlah apa yang ia lakukan, melainkan untuk siapa ia melakukannya.
Siapakah Saya?
Sebagai anggota tim kepemimpinan untuk sebuah pelayanan lokal, salah satu tugas saya adalah mengundang orang-orang untuk ikut melayani sebagai pemimpin diskusi kelompok. Dalam undangan tersebut saya menjelaskan komitmen waktu yang diperlukan dan menguraikan cara-cara yang perlu dilakukan para pemimpin untuk berinteraksi dengan anggota kelompok kecil mereka, baik dalam pertemuan fisik maupun melalui panggilan telepon. Menyadari pergorbanan yang perlu mereka berikan untuk menjadi seorang pemimpin, saya sering merasa sungkan membebani orang lain. Namun, terkadang tanggapan mereka benar-benar membuat saya takjub: “Saya merasa terhormat.” Alih-alih melontarkan alasan-alasan logis untuk menolak tawaran saya, mereka justru mengungkapkan rasa syukur mereka kepada Allah atas semua yang telah Dia lakukan dalam hidup mereka sebagai alasan untuk membalas-Nya dengan cara melayani orang lain.
Melihat dengan Iman
Suatu pagi, saat sedang berjalan santai, saya melihat sinar matahari menerpa permukaan Danau Michigan dari sebuah sudut yang sempurna sehingga menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Saya meminta teman saya untuk berhenti dan menunggu sebentar sembari saya memposisikan kamera untuk mengambil foto. Karena posisi matahari tadi, saya tidak dapat melihat layar ponsel saya sebelum memotret. Namun, karena pernah melakukan ini sebelumnya, saya merasa hasil fotonya nanti akan bagus. Saya mengatakan kepada teman saya, “Kita memang tidak bisa melihatnya sekarang, tapi hasil foto seperti ini pasti bagus.”